Ekonomi

Banyuwangi Batik Festival Bakal Kolaborasikan Perajin Lokal dan Italia

Jumat, 16 November 2018 - 15:24 | 174.04k
Batik Banyuwangi yang dipakai para model. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMESIndonesia)
Batik Banyuwangi yang dipakai para model. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ajang tahunan Banyuwangi Batik Festival 2018 (BBF 2019)bakal menyajikan kolaborasi antara pelaku batik lokal dan Italia, Sabtu (17/11/2018).

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pada tahun ini, BBF mengangkat tema “Gedhegan”, salah satu motif batik khas Banyuwangi. Sebanyak 110 busana batik bakal ditampilkan.

“Kita kolaborasikan UMKM batik Banyuwangi dengan desainer kondang nasional dan internasional. Ada Ali Charisma, Priscilla Saputro, Dewa Gita, dan Nely Gunawan, desainer busana batik asal Italia, Milo Miliavicca,” kata Anas.

 “Tiap tahun kami angkat tema-tema motif batik yang berbeda. Tema kita umumkan beberapa bulan sebelum acara, sehingga para perajin langsung memproduksi, karena permintaan batik tema tersebut pasti langsung melonjak saat festival digelar,” imbuhnya.

Sebelumnya, para perajin batik Banyuwangi telah diberdayakan dengan berbagai pelatihan untuk mengerek kualitasnya. Para pelaku industri batik nasional juga dilibatkan ke sentra-sentra batik lokal.

“Ternyata para pelaku batik nasional takjub dengan karya pembatik Banyuwangi. Hal ini juga menandatakan bahwa Batik Banyuwangi sudah semakin berkelas dan cocok dengan tren pasar nasional, bahkan internasional,” ujar Anas.

“Banyak desainer dan pelaku batik Banyuwangi yang terus eksis dan tumbuh, seperti Sanet Sabintang, Isyam Syamsi, Ridho, Olys, dan masih banyak lagi. Banyuwangi Batik Festival adalah milik perajin lokal untuk bisa bersanding dengan pelaku fesyen nasional,” tambah Anas.

BBF 2018 juga akan dimeriahkan dengan penampilan spesial penyanyi Melly Goeslaw. Tentunya, Melly akan bernyanyi dengan menggunakan busana batik Banywuangi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyuwangi Sih Wahyudi menambahkan, pembatik yang terlibat pada BBF kali ini ada 20 usaha mikro batik setelah melalui proses kurasi terhadap desain motif dan kesiapan produksi untuk menerima order berkelanjutan.

Dia menambahkan, motif Gedhegan yang diangkat dalam Banyuwangi Batik Festival 2018 tahun ini bermakna kesederhanaan. “Sederhana dalam keanekaragaman untuk mencapai kebaikan. Motif ini digambarkan seperti gedheg atau anyaman bambu,” kata Sih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES