Pendidikan

Seminar Sastra Festival Budaya, Kenalkan Toleransi dengan Media Literasi

Jumat, 16 November 2018 - 11:28 | 38.87k
Seno Gumira Ajidarma sedang menyampaikan gagasannya tentang sastra dan toleransi dalam Seminar Kesusastraan Festival Budaya, Rabu (14/11). (Foto: Dokumentasi Dewan Mahasiswa Fakultas Humaniora)(FOTO:AJP/TIMES-Indonesia)
Seno Gumira Ajidarma sedang menyampaikan gagasannya tentang sastra dan toleransi dalam Seminar Kesusastraan Festival Budaya, Rabu (14/11). (Foto: Dokumentasi Dewan Mahasiswa Fakultas Humaniora)(FOTO:AJP/TIMES-Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG Dewan Mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Malang mendatangkan Seno Gumira Ajidarma dalam Seminar Nasional Kesusastraan, Rabu (14/11/2018) lalu. Tokoh penulis film ternama tersebut khusus dihadirkan untuk mengisi rangkaian acara Festival Budaya Fakultas Humaniora.

Bertemakan “Literasi Sebagai Media Penyuluh Toleransi dan Perdamaian”, Seno Gumira menyampaikan berbagai pengetahuan sastranya, serta kritik sosial terhadap toleransi di Indonesia.

“Karya sastra tidak membangun mimpi-mimpi, tapi mencerahkan dan memberi pengetahuan,” ujar Seno Gumira yang juga berprofesi sebagai wartawan, penulis, fotografer, serta kritikus film ini.

Seno Gumira menceritakan pengalaman-pengalaman menulisnya. Pria yang telah menghasilkan puluhan cerpen ini, juga mengaitkan karya sastra dengan fenomena toleransi di Indonesia masa kini.

“Sekarang banyak yang memperjuangkan kebencian, bukan cinta antar sesama manusia,” lanjut Seno Gumira.

Selain itu, Seno Gumira mengajarkan bahwa karya sastra haruslah nyentrik, memberontak, namun tetap mencerahkan. Menurutnya, karya sastra merupakan produk pergulatan tentang kehidupan manusia.

“Karya sastra itu realistis, justru hidup yang penuh angan,” pungkas Doktor Sastra Universitas Indonesia ini.

Peserta yang hadir mencapai angka 200. Banyak dari peserta yang bahkan datang dari luar kota, khusus untuk menemui Seno Gumira.

“Ada juga yang datang langsung dari Madura setelah melihat pamflet kami mengundang Seno Gumira. Mereka begitu antusias bertemu idolanya,” tutur Adis, salah satu panitia.

Seminar nasional ini dibuka dengan penampilan teater Telas Ria. Teater tersebut diambil dari cuplikan cerpen Seno Gumira yang berjudul “Sepotong Senja Untuk Pacarku”.

Tidak hanya seminar kesusastraan, pihak Dewan Mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Malang, juga akan mengadakan beberapa seminar lanjutan dengan pemateri ternama lain. Rangkaian seminar tersebut masih akan membahas tema besar yang sama, yakni toleransi dan perdamaian.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES