Wisata

Pesona Wayang Topeng Ragil Kuning di Hotel Tugu Malang

Kamis, 15 November 2018 - 23:06 | 216.74k
Indonesia Cultural Dining series di Hotel Tugu Malang menampilkan tari topeng ragil kuning dari Polowijen Kamis (15/11/2018) (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Indonesia Cultural Dining series di Hotel Tugu Malang menampilkan tari topeng ragil kuning dari Polowijen Kamis (15/11/2018) (Foto: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pagelaran seni dan budaya Indonesia Cultural Dining Series kembali berlangsung pada Kamis (15/11/2018) di Hotel Tugu Malang. Event budaya yang memasuki bulan ke-36 ini, menghadirkan seni Wayang Topeng Malangan dengan cerita lakon Ragil Ayu.

Kesenian Wayang Topeng Malangan ini ditampilkan oleh puluhan seniman asal Kampung Budaya Polowijen Kota Malang. Para seniman tari ini juga menampilkan pertunjukan tari dengan lemah gemulai diiringi musik gamelan.

Pagelaran yang dihelat setiap pertengahan bulan ini, dipimpin langsung oleh Dalang Ki Demang Isa Wahyudi. Kesenian Wayang Topeng Malangan ini sendiri merupakan tradisi budaya dan religiusitas masyarakat Jawa semenjak Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Raja Gajayana semasa abad ke 8 masehi.

Hotel-Tugu-Malang-1.jpg

"Kali ini kami mempersembahkan kesenian tradisional untuk para tamu sekaligus melestarikan budaya yang memiliki kekuatan kearifan lokal," kata Guest Relation Hotel Tugu, Ricard Wardana pada TIMES Indonesia.

Ricard menjelaskan dalam lakon Ragil Kuning, ditampilkan dengan topeng Dewi Ragil Kuning. Sosok ini digambarkan dengan wajahnya yang kuning dengan ekspresi lembut dan ukiran bunga pada hiasan mahkota di kepalanya.

"Dalam cerita ini, Dewi Ragil kuning merupakan lambang dari kebaikan, sumber kemakmuran dan kesetiaan manusia," terangnya.

Dewi Ragil Kuning terkenal cantik, sehingga membuat banyak raja ingin melamarnya. Banyaknya para raja yang ingin melamar, membuat Dwi Ragil Kuning terpaksa mengadakan sayembara sodo lanang.

Hotel-Tugu-Malang-2.jpg

Ki Demang Isa Wahyudi menambahkan sayembara tersebut berisi tentang tantangan untuk mencabut sebuah lidi yang terletak di alun-alun kerajaan.

"Barang- siapa yang dapat mencabut lidi ajaib atau sada lanang yang ditancapkan di tengah alun-alun, maka dia berhak untuk mempersunting Dewi Ragil Kuning," katanya.

Dalam kisah ini, tak seorangpun berhasil mencabut sada lanang tersebut, kecuali Raden Gunungsari. Sosok pangeran dalam lakon perwayangan ini yang berhasil mencabut lidi tersebut, dan kemudian mempersunting Dewi Ragil Kuning.

"Ragil Kuning dalam perkembangannya berubah jadi Klenting Kuning dalam lakon Sekartaji Ngenger dan Ande-Ande Lumut. Klenting Kuning merupakan nama baru yang dia pergunakan setelah ikut Rondo Dadapan," terangnya.

Hotel-Tugu-Malang-3.jpg

Pertunjukan Indonesia Cultural Dining Series dari Hotel Tugu Malang ini berlangsung di ruang perjamuan Tirtagangga. Ruang perjamuan ini sangat elegan dan eksotis dengan menampilkan suasana perpaduan budaya dari India, Arab, Cina dan Mongolia Silk and Spice Roads.

Tertarik dengan pertunjukan budaya ini Indonesia Cultural Dining Series di Hotel Tugu Malang? Informasi lebih lanjut dapat menghubungi +62341 363891 atau +628113634443, [email protected] , www.tuguhotels.com. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES