Peristiwa Nasional

Hayono Isman: Toleransi dan Kebhinekaan Harus Dijaga

Kamis, 15 November 2018 - 06:42 | 56.88k
Ketua Umum Wanita KOSGORO Poppy Hayono Isman didampingi Hayono Isman dan para pengurus memotong tumpeng. (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Ketua Umum Wanita KOSGORO Poppy Hayono Isman didampingi Hayono Isman dan para pengurus memotong tumpeng. (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO), Hayono Isman mengingatkan kadernya akan pentingnya menjaga toleransi dan persaudaraan.

Menurutnya, toleransi dan persaudaraan perlu dijaga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah kemajemukan sebagaimana yang telah dilakukan para pahlawan bangsa dan senior Kosgoro.

Hayono mengatakan, sebagai bangsa yang majemuk yang memiliki berbagai suku, ras, bahasa, dan berbeda-beda agama, perbedaan itu bukanlah suatu penghalang untuk bersatu.

"Dulu, mereka (senior - senior Kosgoro) merasa nyaman berkumpul di Kosgoro. Itu karena mereka melanjutkan apa yang mereka rasakan pada saat mereka berjuang sebagai Tentara Pelajar di tahun 45 untuk mempertahankan kemerdekaan," kata Hayono Isman dalam acara Doa Bersama untuk Mas Isman dan Selamatan Ulang Tahun Ke-61 Kosgoro dengan Tema 'untuk Harkat dan Martabat Bangsa' di Wisma Mas Isman (WMI), Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).

"Mereka merasa nyaman karena pada saat mereka berjuang, mereka tidak bertanya di antara mereka; Apa agamamu, apa sukumu, apa pangkatmu. Yang mereka tanyakan adalah apakah kita bersama-sama ikhlas siap mati untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia," imbuh dia.

Hayono menambahkan, ketika peristiwa besar yang terjadi pada 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur, semua pahlawan dari berbagai daerah, kulit, agama, etnis dan suku, secara semangat bersatu untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Mereka, tak terbesit sedikit pun untuk berpikir dan bersikap saling menyalahkan atau merendahkan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Sehingga kemerdekaan bisa diraih dan dinikmati hingga sekarang.

Intoleransi, kata dia, sungguh sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.

Untuk itu, pada momentum Hari Pahlawan ini, dia mengajak semua kader Kosgoro yang tersebar di partai manapun dan juga Generasi Milineal untuk mencontoh semangat dan melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa dengan cara membendung dan melawan gerakan intoleransi.

"Pada temen-teman kita yang berada di mana-mana, di Nasdem, di Hanura, di Partai Golkar di Demokrat di PDIP Perjuangan, termasuk juga di PKS, Mas Supriyadi, saya ingatkan. Jangan sekali-sekali mempertaruhkan kebersamaan kita hanya untuk sebuah kepentingan politik jangka pendek. Apalagi mengorbankan kepentingan jangka panjang bangsa Indonesia," jelas dia.

"Semangat yang ditunjukkan oleh eks Tentara Pelajar Jawa Timur menurut saya tidak hanya patut dipertahankan di Kosgoro. Sebagai tanggung jawab kita, semangat 45 ini juga harus tetap ada di bangsa ini, khususnya di generasi milenial," tambah Hayono Isman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES