Politik

Budiman Sudjatmiko: Sensasi dalam Kampanye Politik itu Wajar

Rabu, 14 November 2018 - 22:15 | 76.93k
Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018). Foto: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia
Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018). Foto: Rahmi Yati Abrar/TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman Sudjatmiko mengatakan, penggunaan gimick dan sensasi dalam kampanye politik itu adalah hal yang wajar.

Karena menurut dia, kampanye atau komunikasi politik berbeda dengan komunikasi di dunia akademik. Dimana di dunia akademik adu gagasan dilakukan dengan angka, sedangkan politik dilakukan dengan narasi atau dalam cerita.

"Jadi esensi gagasan politik itu harus dibungkus dengan sensasi, dengan gimick itu, jadi wajar saja," kata Budiman saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).

Lebih lanjut ia menjelaskan, sejauh gimick atau sensasi itu tidak menghilangkan esensi, hal itu tak jadi masalah.

"Karena dalam politik kalau esensi yang benar itu tidak ada sensasi yang indah secara emosional, yang bisa membuat terharu, gembira, meskipun benar secara politik tidak pas, tidak cocok," ucap dia.

"Tetap gimick perlu. Ketika kita mau masuk wilayah isi, esensi, sensasi tidak masalah, sejauh dan selama esensi itu tidak menimbulkan kebencian, permusuhan, dan perpecahan, jadi sensasi yang menghibur, mengharu biru, drama, oke dalam politik tapi esensial jangan sampai tidak kelihatan," tambah Budiman.

Terkait dengan gaya kampanye kubu Jokowi-Ma'ruf Amin, Budiman tidak menampik timnya juga menciptakan beberapa sensasi. Namun kata dia, selalu ada esensi dalam setiap sensasi yang ditimbulkan.

"Kalau pak Jokowi, kami selalu bicara esensi, misalnya soal pembangunan, jalan, jembatan, dana desa, dan dana kelurahan yang terus meningkat, itu kan esensi. Nah sekarang kita sedang menaruh itu dalam sensasi tapi esensinya nggak hilang," papar dia.

Politisi dari Partai PDIP itu lantas mempertanyakan, apa esensi yang ditawarkan oleh kubu lawannya. "Nah sekarang kita tunggu dari Prabowo, apa esensinya, jangan sensasi mulu dong. Kami ngomong isi dan bungkus sekaligus, kalian juga ngomong isi dong, tidak hanya bungkus," tukasnya.

"Jadi menurut saya, kalau kemudian pihak lain gagal ngomongin isi hanya bungkus saja, kami terpaksa melayani bungkus juga walaupun sebenarnya kami tetap mengkampanyekan isi yang sudah disiapkan pak Jokowi," pungkas Budiman Sudjamiko. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES