Peristiwa Daerah

Pegawai Balai Kota Among Tani Simulasi Bencana

Rabu, 14 November 2018 - 21:46 | 44.67k
Suasana simulasi bencana alam yang dilakukan setiap hari bergantian oleh pegawai Pemkot Batu. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Suasana simulasi bencana alam yang dilakukan setiap hari bergantian oleh pegawai Pemkot Batu. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Keheningan suasana perkantoran di Balai Kota Among Tani terusik bunyi sirene yang terus meraung-raung. Beberapa pegawai bergegas meninggalkan meja kerjanya dan berlari ke pintu keluar.

Beberapa di antaranya melindungi kepalanya dengan kardus, sambil berlari mengajak teman temannya.

Pegawai Badan Keuangan Daerah (BKD) berlari kecil keluar menuju ke tempat yang aman di luar gedung Balai Kota Among Tani. Tidak ada bencana alam yang terjadi hari Rabu (14/11/2018) karena semua itu hanyalah simulasi bencana alam yang dilaksanakan BPBD Kota Batu.

“Sekarang kami berikan edukasi kepada 37 OPD, setiap hari satu OPD, kalau masing-masing OPD sudah, kami edukasi dan simulasi masing-masing lantai, kemudian blok dan terakhir 3 Desember 2018 seluruh balai kota,” ujar Kasi Logistik dan Kedaruratan, BPBD Kota Batu M. Rochiim.

Selain memberikan pengetahuan kepada para pegawai ketika terjadi kondisi darurat, BPBD menguji fokus sistem kedaruratan di kantor pemerintahan ini.

“Sudah kami pasang rambu-rambu titik kumpul. Kami uji apakah sudah sesuai atau tidak. Selain itu kami menguji lorong yang ada apa mampu menampung 2.000 pegawai,” ujar Rochiim.

Dalam simulasi ini, sudah ada beberapa rekomendasi yang dilakukan. Salah satunya mengubah arah membuka semua pintu di Balai Kota Among Tani.

Selama ini pintu Balai Kota Among Tani terbuka masuk ke dalam, bukan membuka keluar. “Kalau membuka ke dalam membahayakan orang yang pertama kali membuka, apalagi saat ini banyak pintu BO yang dikunci. Harus dibuka mendadak ketika ada kedaruratan,” ujarnya.

Simulasi di Balai Kota Among Tani ini juga dilakukan melibatkan Dinas Kesehatan Kota Batu, PMK, dan UPT BO. Salah satu yang dikaji adalah instalasi kesehatan dan jalur akses evakuasi. “Tantangan kami saat ini tidak hanya bencana alam, tapi juga kemungkinan adanya terorisme dan kedaruratan lainnya,” ujar Rochim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES