Politik Prabowo-Sandi

Timses Prabowo-Sandi Siapkan Program Pembangunan Manusia dan Kualitas Hidup

Rabu, 14 November 2018 - 01:23 | 66.21k
Rahayu Saraswati, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Gerindra (Foto: M Agung Rajasa/Antara)
Rahayu Saraswati, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Gerindra (Foto: M Agung Rajasa/Antara)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Juru Bicara Badan Pemenangan (BPN) duet Prabowo-Sandi menyampaikan program untuk menjawab kecenderungan program pemerintah Presiden Joko Widodo yang lamban dalam menangani pembangunan manusia.

Menurut Rahayu Saraswati, Jubir BPN duet Prabowo-Sandi, pihaknya menyayangkan hal itu terjadi di waktu masa kepemimpinan akan habis. Dalam hal ini, ia menambahkan bukti lain kebijakan infrastruktur yang dinilai kurang mendorong peningkatan kualitas hidup maupun melambatnya angka penurunan kemiskinan di Indonesia.

Politikus yang akrab dipanggil Sara ini mengungkapkan pemerintahan Joko Widodo memiliki kecepatan penurunan jumlah penduduk miskin paling lambat sejak hampir dua dekade terakhir yakni 0,51 juta jiwa per tahun.

"Kecepatan penurunan kemiskinan pemerintahan ini juga kalah dengan Bu Megawati yakni 0,57 juta, apalagi dengan Gus Dur yang mencapai 5,05 juta jiwa per tahun," kata Sara, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Angka ini lebih lambat ketimbang 2 periode masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni 0,72 juta per tahun di periode pertama dan 0,96 juta jiwa per tahun di periode kedua.

Sara juga mengungkapkan bahwa capres dan cawapres duet Prabowo-Sandi telah menyiapkan sejumlah program untuk mengatasi hal tersebut. Ia memastikan pembangunan akan berjalan di semua sektor secara berkesinambungan.

"Pembangunan semua sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Termasuk soal bantuan sosial di mana kelemahan kita adalah soal tidak akuratnya data penerima, itu harus kita bereskan dalam waktu cepat," sambungnya. 

Pembangunan itu melibatkan perbaikan gizi anak-anak, peningkatan sistem pendidikan, penguatan ketahanan energi (terutama terbarukan) dan sistem pertahanan, serta kebijakan mengatasi masalah lingkungan. Pembangunan multidimensi tersebut mendesak segera dilakukan guna menghadapi bonus demografi 2030.

"Multidimensi pembangunan bangsa harus menjadi prioritas, bukan single dimensi seperti yang saat ini berjalan yakni infrastruktur. Kita harus segera berbenah dengan tepat dan Prabowo-Sandi sebagai Presiden dan Wakil Presiden mampu menjawab tantangan dengan solusi yang sesuai," pungkas Jubir BPN duet Prabowo-Sandi ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES