Timses Prabowo-Sandi: Tingkat Pendidikan Indonesia Masih Rendah
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang baru memperhatikan pembangunan manusia salah satunya pendidikan di tahun terakhir masa kepemimpinannya menjadi sorotan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Melalui juru bicaranya, Rahayu Saraswati sangat menyayangkan hal tersebut. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang selama ini menjadi prioritas pemerintah tidak serta merta mendorong peningkatan kualitas manusia.
"Kami sudah mengingatkan sejak awal kepada pemerintah untuk tidak mengesampingkan pembangunan manusia. Dan kami sayangkan baru mulai diangkat sebagai prioritas pada tahun ini yang notabene adalah tahun politik," ujar Saraswati dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Saraswati menuturkan bahwa Indonesia dalam penguasaan sains menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) berada pada peringkat 62 dari 70 negara. Sedangkan dengan kebiasaan membaca dan peringkat 63 dari 70 negara untuk penguasaan matematika.
Secara keseluruhan sistem pendidikan Indonesia ada di peringkat 62 dari 72 negara. Indonesia kalah dari Korea Selatan yang kini berada di peringkat pertama. Bahkan Vietnam yang sudah berada di peringkat 8 di dunia.
"Penyebabnya bukan soal anggaran, karena kita mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan. Ini semua terjadi karena permasalahan manajemen, kualitas sistem pendidikan, dan kurangnya dukungan peningkatan kualitas pengajar," tutup jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Jakarta |