Wisata

Wisata Bukit Trianggulasi, Tempat Rehat Indah Sebelum Nikmati Sunrise di Bromo

Selasa, 13 November 2018 - 16:18 | 62.01k
Wakil Bupati Probolinggo H.A Timbul Prihanjoko, saat berada di Bukit Trianggulasi Bromo. (FOTO: Istimewa)
Wakil Bupati Probolinggo H.A Timbul Prihanjoko, saat berada di Bukit Trianggulasi Bromo. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tak hanya di lautan pasir dan kawah di Gunung Bromo yang menjadi jujukan  para wisatawan lokal dan mancaneraga. Bukit Trianggulasi, yang berada di sekitar Gunung Bromo, tepatnya di di Dusun Pusung Malang, Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, juga menjadi tempat wisatawan.

Obyek wisata Bukit Trianggulasi dengan ketinggian sekitar 2500 Mdpl ini, memiliki tiga pesona. Yaitu keindahan alam maupun historisnya, kehangatan tradisi penduduknya dan tantangan pemacu adrenalin yang mempunyai kesan tersendiri.

Bagi wisatawan yang hendak menuju ke lokasi, membutuhkan waktu yang cukup lama. Sekitar kurang lebih 2 jam, dengan melewati lereng pegunungan yang curam dan terjal. Konon dari sejrahnyanya.

Di bukit tersebut merupakan legenda, Joko Temenggung Keliwung, yang merupakan putra pertama Joko Seger dan Roro Anteng, yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai penguasa Gunung Ringgit dan sekitarnya. Joko Temenggung Kliwung dianugerahi kawasan ini oleh orang tuanya itu.

Menurut Wakil Bupati Probolinggo, H.A Timbul Prihanjoko, bahwa di sekitar bukit Trianggulasi, terdapat beberapa rumah penduduk yang bermukim tepat di bawah bukit tersebut.

Ini bisa dijadikan peristirahatan sementara bagi para wisatawan sambil menunggu sunrise tiba. Pengunjung akan dibuat terkesan dengan hangatnya keramahan penduduk setempat.

“Persiapkan segala perbekalan dan peralatan untuk perjalanan satu malam seperti baju hangat, jaket, sleeping bag, wind stoper, sarung tangan, kacamata hitam, sepatu trekking, dan senter,” kata Timbul, saat berwisata ke Bukit Trianggulasi, beberapa waktu lalu bersama pejabat Pemkab Probolinggo lainnya.

Menurut Timbul, wisatawan yang hendak ke sana juga harus menggunakan transportasi khusus yaitu Jeep Hardtop yang sudah didesain khusus, agar mampu melewati jalur ekstrem menuju wisata Bukit Trianggulasi.

Di mana dalam perjalanan menuju lokasi penuh dengan tantangan yang ekstrem. Satu-satunya jalur menuju dusun Pusung Malang, melalui jalan desa menembus kawasan hutan lindung milik Perhutani.

Mayoritas akses yang dilalui penuh dengan tanjakan, turunan curam dan kelokan tajam. Setelah itu pengunjung harus jalan kaki sekitar kurang lebih 5 kilo meter menuju Bukit Trianggulasi. Jalur yang tersedia adalah menyusuri perkebunan lokal milik warga yang terhampar di lereng Gununguang.

Ojek yang sudah berpengalaman medan ini selalu siap untuk mengantarkan para pencari keindahan menuju pemukiman terakhir tepat dibawah bukit Trianggulasi.

“Obyek wisata ini memiliki nilai kesan tersendiri dan keindahan alam yang luar biasa dan sangat cocok bagi wisatawan yang suka dengan tantangan,” jelasnya.

Sementara Camat Sukapura Yulius Christian menyampaikan, Bukit Trianggulasi memang belum banyak diketahui masyarakat luas namun ke depannya ia yakin bakal menjadi tren baru di kawasan wisata Gunung Bromo(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES