Peristiwa Nasional Prabowo-Sandi

Langkahi Makam KH Bisri Syamsuri, Sandiaga Dinilai Rusak Ritus Ziarah

Selasa, 13 November 2018 - 09:38 | 81.89k
Sandiaga Salahudin Uno
Sandiaga Salahudin Uno

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Pengurus Pusat Pimpinan Nasional Harimau Jokowi, KH Bisri Syamsuri mengatakan, Sandiaga Salahudin Uno telah merusak 'ritus' ziarah ketika melangkahi makam tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syamsuri.

"Ini jelas perbuatan terkutuk yang tidak patut dimaafkan, karena antara tujuan ziarah yang bersifat ritus berupa tabur bunga di makam dan perbuatan melangkahi makam KH Bisri Syamsuri menjadi dua hal yang tidak konek," kata Petrus di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Bahkan lanjut dia, hal itu bisa menjadi involusi, dimana tujuan ziarah malah dirusak oleh ritus pribadi Sandiaga dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Sandi berupa melangkahi makam yang notabenenya adalah tabu di masyarakat.

Petrus yang juga Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) itu menyebut, secara etika dan budaya, siapapun dia, ketika hendak ziarah ke makam, apalagi ke makam tokoh besar, maka ritus dan ritual yang merupakan simbol tradisi budaya setempat harus ditempatkan sebagai hal priotitas untuk dicermati, dilalui dan dihormati.

"Karena apabila dilanggar maka sanksi sosialnya sangat berat yaitu dikucilkan dari relasi sosial," ucapnya.

Aksi melangkahi makam oleh Sandiaga itu sontak menuai protes dan kemarahan dari warga NU, bahkan ada yang mengutuk perbuatan itu sebagai hal yang tidak terpuji.

"Mengapa? karena perilaku melangkahi makam pada saat ziarah tanpa merasa bersalah, adalah perbuatan yang melecehkan tokoh pendiri NU KH Bisri Syamsuri sekaligus melecehkan tradisi atau kultur warga NU yang sangat menghormati Ulama," ucap Petrus.

Tak hanya marah, keluarga besar NU juga merasa dilukai dengan tindakan tersebut. Sandiaga dan TKN Prabowo-Sandi itu telah mempertontonkan perilaku tidak terpuji, dimana berdampak pada persoalan keteladanan seorang pemimpin.

"Niat ziarah TKN Prabowo-Sandiaga Uno itu tidak nampak sebagai sebuah ritus untuk memberikan penghormatan kepada KH Bisri Syamsuri dan warga NU, melainkan hanya sekadar pencitraan demi tujuan dan target politik meraup suara dalam Pilpres 2019," tandas Petrus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES