Gara-gara E-KTP, Aktivis di Jember Nilai Bupati Faida Carpak
TIMESINDONESIA, JEMBER – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Forum Masyarakat Tertindas (Format) menilai Bupati Jember dr Faida pembohong. Hal ini menyikapi penemuan Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau E-KTP Faida yang tenyata lebih dari satu.
"Katanya tegak lurus tapi ini apa? Carpak (pembohong) Bupati itu," tutur Koordinator aksi, Kustiono Musri kepada wartawan, Senin (12/11/2018).
Ia mengatakan Faida jelas melanggar UU Kependudukan dimana setiap warga hanya boleh memegang E-KTP sejumlah satu buah. Berdasarkan temuan itu, Faida juga dianggap mengkhianati jargon yang ia usung yakni benar hukumnya, baik tujuannya dan betul caranya.
"Orang-orang disuruh antre, sementara pejabat punya beberapa dokumen adminduk. Ini nggak beres," ucap Kustiono.
Kustiono dan aktivis Format yang lain juga akan membuat posko pengaduan tentang masalah yang dihadapi masyarakat dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Menurut dia, duit hasil pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan Kepala Dispendukcapil masih banyak dan mengalir ke pucuk pimpinan tertinggi.
"Kemarin itu yang di OTT kan hanya KK dan E-KTP, padahal masih banyak Adminduk lain. Nah kita akan buka posko pengaduan terkait itu," katanya.
Pada Rabu (31/10) lalu, Kadispendukcapil ditangkap bersama seorang bos calo bernama Kadar. Mereka berdua terjaring OTT yang dilakukan tim Saber Pungli. Diamankan uang sejumlah Rp 10.100.000 yang diduga hasil pungutan liar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, keduanya mengaku praktek pungli dilakukan sejak Maret 2018 dan sehari bisa tembus Rp 9 juta. Keduanya kini masih diperiksa polisi untuk menelusuri aliran dana. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Jember |