Pendidikan

Jomplang! Kesejahteraan Guru SMK Negeri dan Swasta Berbeda Jauh

Sabtu, 10 November 2018 - 16:03 | 35.03k
Talkshow 'Vokasi dan Ironi Pendidikan di Era Milenial' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018). (Foto: Rahmi/TIMES Indonesia)
Talkshow 'Vokasi dan Ironi Pendidikan di Era Milenial' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018). (Foto: Rahmi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Pengurus Besar PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), Didi Suprijadi menilai, tingkat kesejahteraan antara guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri sangat jauh berbeda dengan guru SMK Swasta.

Padahal kata dia, jumlah SMK Negeri hanya sekitar tiga ribuan, sedangkan SMK Swasta 10 ribuan sekolah.

"Begitu juga dengan siswanya, kalau SMK Negeri 2 juta sedangkan yang Swasta 2,7 juta, lebih banyak di swasta," ujar Didi dalam Talkshow dengan tema 'Vokasi dan Ironi Pendidikan di Era Milenial' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018).

Kendati begitu, menurut dia manajemen di SMK Negeri jauh lebih baik. Pasalnya, kalau Negeri, penyelenggaranya adalah Pemerintah. "Paling tidak gaji gurunya lebih baik daripada yang diselenggarakan oleh masyarakat (Swasta)," tukas dia.

Ia mengambil contoh di DKI Jakarta. SMK Negeri di DKI hanya 63 sekolah, sedangkan Swasta 530 lebih.

"Sangat jomplang sekali. Tetapi mohon maaf, kalau saya bandingkan dari segi kesejahteraan karena kami PGRI konsennya disitu, itu rata-rata gaji guru Negeri itu hampir 10 sampai 13 juta tapi kalau di swasta ya mohon maaf paling 2 jutaan yang membuat jomplang," ucap Didi.

Artinya lanjut Didi, ada ketimpangan antara penyelenggara negeri dan swasta yang nantinya bisa berakibat pada pembelajaran.

"Nah ini persoalannya kalau nanti keluaran atau outpunya agak kurang diterima di dunia industri. Mari kita sama-sama cek di penyelenggaraan kita ini memang ada persoalan," jelasnya.

Ia menyebut, tidak bisa disamaratakan output SMK Negeri dengan Swasta. Karena faktanya di lapangan, banyak SMK Swasta yang artinya juga lebih banyak guru dan muridnya di bandingkan SMK Negeri.

"Sedangkan, kesejahteraan antara guru Swasta dengan Negeri sangat berbeda," ucap Didi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES