TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Muara Sakti Simbolon mengatakan, guru yang paling sejahtera itu hanya di Jakarta. Hal itu ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam Talkshow dengan tema 'Vokasi dan Ironi Pendidikan di Era Milenial' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018).
"Guru itu yang paling sejahtera itu hanya di Jakarta. Gaji guru di Jakarta setara dengan pejabat eselon sekian di daerah," kata Effendi.
Guru di Jakarta lanjut dia, selain mendapatkan gaji dari pemerintah, juga banyak kesempatan menperoleh penghasilan sampingan. Misalnya, mengajar di tempat les di luar jam sekolah dengan peserta didik yang berbeda dengan yang ia ajar di sekolah tempat ia bertugas.
"Jadi banyak sekali kesempatan setiap guru di Jakarta. Bagaimana dengan yang di daerah?" tanya Effendi.
Selain itu, Effendi juga mengaku prihatin dengan banyaknya carut-marut dunia pendidikan saat ini. Kata dia, haruslah ada suatu keterbukaan dalam tata pengelolaan sistem pendidikan nasional, baik di tingkat dasar, menengah maupun di tingkat pendidikan tinggi.
Ia mencontohkan, masih adanya ditemukan praktik-praktik pungutan liar (pungli) di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) maupun di Pendidikan Nasional (Diknas). "Kalau ingin mendapatkan jabatan tertentu harus nyetor sekian, mau jadi calon Rektor harus nyetor sekian miliar," ucapnya.
Politikus ini lantas mempertanyakan, apakah pemerintah sudah melakukan audit terhadap Kementerian-kementerian yang terkait. Pasalnya ujar dia, anggaran yang dikeluarkan bagi pendidikan itu merupakan skala prioritas dengan jumlah yang besar, yakni 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Artinya jangan kemudian dengan anggaran sangat besar ini kita lupa melakukan kontrol terhadap Kementerian ini. Ini kan (pungli) sistem yang tidak linear dengan mental dan moral," kata Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Muara Sakti Simbolon. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
| Sumber | : TIMES Jakarta |
