Peristiwa Daerah

International Symposium On Religiuos Life Kedua Hasilkan Tujuh Rekomendasi

Jumat, 09 November 2018 - 21:47 | 18.01k
International Symposium On Religiuos Life (ISRL) kedua di Yogyakarta telah berakhir Jumat (9/11/2018) (FOTO: Istimewa)
International Symposium On Religiuos Life (ISRL) kedua di Yogyakarta telah berakhir Jumat (9/11/2018) (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTAInternational Symposium On Religiuos Life (ISRL) kedua di Yogyakarta telah berakhir Jumat (9/11/2018) tadi dan ditutup oleh Direktur ICRS UGM Yogyakarta Dr. Siti Syamsiatun dengan menghasilkan tujuh poin rekomendasi. 

Semua kegiatan itu berjalan lancar dan sebagai mitra penyelenggara, Siti Syamsiatun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan ISRL kedua di Yogyakarta ini.  Dia berharap, kerjasama Univeraitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Balitbang dan Diklat Kementerian Agama dapat terus terjalin dengan baik. "Terimakasih, semoga kita dipertemukan lagi pada ISRL berikutnya," kata Siti Syamsiatun. 

ISRL itu sendiri  dibuka Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, 7 November 2018 lalu. Tujuh poin rekomendasi yang dirumuskan dalam ISRL itu adalah :

1. Mendorong dibentuknya Asosiasi Studi Agama (International Association for the Study of Religion and Society-IASRS) dan Penerbitan Jurnal International.

2. Penyelenggaraan ISRL berikutnya tahun 2020 di Denpasar, Bali.

3. Agama semakin nyata dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia dan belahan dunia yang multikultur dan terbelah: Moderasi, Fragmentasi dan Radikalisasi. Untuk itu penguatan nilai-nilai dominan yang bersifat komunal dari penduduk lokal yang harus dihormati oleh kelompok pendatang. Dalam konteks inilah sikap wasathiyah atau moderasi beragama perlu dikedepankan oleh setiap pemeluk agama.

4. Dari berbagai hasil kajian dan penelitian menunjukkan bahwa agama semakin mendapatkan tempat dalam semua level kehidupan masyarakat. Dalam hal relasi agama dan budaya secara empirik di Indonesia dan di belahan dunia nyata dan termanifestasi.

5. Menyepakati dan menyebarluaskan Pemikiran substansi "Pemufakatan Yogyakarta" yang didasari bahwa aktifitas keagamaan dan kebudayaan, harus dapat berkembang dan hidup berdampingan secara harmoni, rukun bersama, demi untuk merawat keutuhan masyarakat Indonesia dan dunia yang plural dan multikultural.

6. Pembentukan chapter atau representatives dr berbagai negara dan benua.

7. Seluruh organ kementerian agama terlibat dlm mendorong moderasi agama pd tiap level dgn menggali kembali dan mempromosikan kearifan loka dan mempromosikan kehidupan keagamaan yang toleran di indonesia berbasis pengalaman ke level dunia.

International Symposium On Religiuos Life (ISRL) berikutnya yang ketiga akan berlangsung di Denpasar, Bali pada tahun 2020. "Sampai ketemu di ISRL ketiga di Bali," kata Siti Syamsiatun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES