Peristiwa Nasional

Jokowi Beri Gelar Pahlawan untuk Enam Tokoh, Ini Profilnya

Kamis, 08 November 2018 - 21:54 | 48.67k
Presiden RI, Joko Widodo. (FOTO: Setkab)
Presiden RI, Joko Widodo. (FOTO: Setkab)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tahun ini, enam tokoh akan menerima gelar pahlawan nasional. Pemberian gelar disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (8/11/2018) di Istana Negara, Jakarta.

Ada enam tokoh yang bakal mendapatkan gelar pahlawan, di antaranya Kasman Singodimedjo dan Abdurrahman Baswedan.

BACA JUGA: Enam Tokoh Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional 2018

Berikut ini profil singkat enam tokoh yang mendapat gelar pahlawan pada tahun ini.

Kasman Singodimedjo 
Pria kelahiran Purworejo, 25 Februari 1904 berperan dalam perjalanan bangsa ini. Dia pernah menjadi Jaksa Agung periode 1945-1946 dan Menteri Muda Kehakiman. Kasman juga pernah menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), cikal bakal lahirnya Dewan Perwakilan Rakyat.

Dalam politik, Kasman penah menjadi Ketua Partai Masyumi. Dia meninggal pada usia 78 tahun, di Jakarta pada 25 Oktober 1982.

Abdurrahman Baswedan
Dia lahir di Surabaya, 9 September 1908 dan wafat pada 16 Maret 1986. Abdurrahman Baswedan seorang jurnalis. Kakek dari Anies Baswedan ini merupakan tokoh penting dalam sejarah pers nasional. Namanya disebut dalam 111 perintis pers nasional. 

Abdurrahman pernah menjadi anggota BPUPKI, Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat, Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante, dan menjadi diplomat.

Muhammad Noor
Pangeran Muhammad Noor lahir di Martapura, Kalimantan. Dia lahir dari keluarga kerajaan. Muhammad Noor kondang sebagai perjuang yang memimpin Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan tahun 1945-1949. 

Muhammad Noor pernah menjadi anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Dia pernah menjabat Gubernur Borneo pertama. Di era pemerintahan Presiden Soekarno, Muhammad Noor pernah menjabat Menteri Pekerjaan Umum. 

KH Sjam’un
KH Sjam’un pernah bergabung dengan dalam Pembela Tanah Air (PETA), gerakan pemuda bentukan Jepang. Namun, dia sering mengajak anak buahnya melawan Jepang.

Terlibat dalam militer, KH Syam'un menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa BKR yang berubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat). KH Sjam'un pernah menjabat Bupati Serang periode 1945-1949.

Andi Depu
Agung Hajjah Andi Depu adalah pejuang perempuan dari tanah Mandar, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. 

Andi Depu lahir pada Agustus 1908. Sosok heroik ini memimpin Kris Muda Mandar, untuk melawan penjajah Belanda. Dia berhasil menggerakkan masyarakat untuk melawan penjajahan. 

Depati Amir
Sosok Depati Amir melekat di tanah Bangka Belitung. Namanya dikenang sebagai nama bandara. Dia sosok patriotik. Depati Amir memimpin perlawanan rakyat Bangka melawan Belanda soal monopoli perdagangan timah. Rakyat Bangka menderita dan sengsara akibatnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES