Kopi TIMES

Gebyar Tak Sekedar Euforia

Kamis, 08 November 2018 - 22:02 | 129.09k
Gebyar Literasi Kota Batu, Kamis (08/10/2018) (FOTO: Yeni Rachmawati/TIMES Indonesia)
Gebyar Literasi Kota Batu, Kamis (08/10/2018) (FOTO: Yeni Rachmawati/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Pagi ini, Kamis 08 November 2018 ribuan siswa se-Kota Batu berjalan kaki meramaikan Pawai Literasi. Berjalan sejauh 600 meter start dari Jalan Panglima Sudirman menuju Balai Kota Among Tani. Mereka memakai topi caping berkarakter dan berkaos putih bertuliskan Gebyar Literasi Kota Batu. Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari HUT Kota Wisata Batu yang ke 17. Tidak sedikit tulisan bertemakan literasi terpampang melalui banner, hiasan caping, maupun topi yang mereka bawa.

“Terbangkan Imaji dengan Puisi”, 
“Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia.” Itulah beberapa tulisan pawai yang dibawa oleh anak-anak.

Pawai-Literasi-batu.jpg

Berjalan di barisan depan, nampak 73 siswa dengan kostum berbeda. Mereka memakai topi berkarakter literasi. Topinya terbuat dari sterofoam dan berbentuk buku serta pensil. Shof terdepan memakai selendang bertuliskan “Penulis Cilik Kota Batu.” Dengan penuh kebanggaan mereka membawa buku berjudul, “Arek Mbatoe Bangga Menjadi Anak Indonesia.”

Merekalah penulis cilik kebanggan Kota Batu. Bagi saya, pawai ini menjadi semacam kegiatan "wisuda" bagi mereka. Pengukuhan sebagai penulis cilik. Mereka membawa buku karya antologi hasil pelatihan menulis yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Batu beberapa waktu sebelumnya. 

Setelah sampai di panggung kehormatan, sebanyak 10 anak perwakilan penulis cilik Kota Batu dengan bangga mempersembahkan buku karyanya kepada Ibu Walikota Dewanti Rumpoko dan para tamu VVIP. Wajah sumringah terpancar dari wajah siswa SD itu. Rasa lelah setelah jauh  berjalan selama pawai, tergantikan rasa bangga ketika karyanya diterima oleh Bundanya. Ibu Dewanti Rumpoko.

Karya siswa SD ini menjadi motivasi bagi semua siswa sekolah di berbagai jenjang, demikian pula dengan para gurunya. Jika Anak SD saja bisa meluapkan imajinasi, ide dan ceritanya dalam sebuah tulisan yang bagus, maka tentu orang dewasa juga mampu. Stand pameran yang berada di Gedung Graha Pancasila adalah bukti orang Mbatoe kaya akan karya. Ada stand karya buku siswa, buku karya guru, dan buku karya kepala sekolah. Ide dan isinya sangat menarik dan bermanfaat. Beberapa kisah fiksi yang dibuat oleh anak-anak, sangat menghibur. 

Semoga Gaung Gebyar Literasi ini bisa terdengar sampai pelosok desa di Kota Batu. Gaung yang bisa memberikan semangat dan motivasi bagi setiap siswa Kota Batu untuk selalu berkarya dan mengabdi pada negeri. Gaung kebaikan untuk mengajak anak-anak yang sedang angon wedhus agar tetap mengutamakan belajarnya selain ikut ngarit.

Sebagai penutup, saya ingin mengutip ucapan Nelson Mandela, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.”

Dirgahayu Kota Batu. Jayalah Indonesia. (*)
 

Catatan Ernaz Siswanto
Pegiat Literasi Kota Batu
(Guru SDN Punten 01 Kota Batu)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES