Pendidikan

Madura Dinilai Berpotensi Kembangkan Wisata Halal

Kamis, 08 November 2018 - 13:43 | 163.99k
Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi memaparkan potensi wisata halal di Madura dalam acara Annual Conference on Islamic Economic and Law 2018 yang digelar Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura (UTM). (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)
Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi memaparkan potensi wisata halal di Madura dalam acara Annual Conference on Islamic Economic and Law 2018 yang digelar Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura (UTM). (FOTO: Doni Heriyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menilai Pulau Madura sangat berpotensi mengembangkan wisata halal. Sebab, destinasi wisata halal menjadi pilihan alternatif bagi wisatawan.

Penilaian mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, disampaikan dalam acara Annual Conference on Islamic Economic and Law 2018 yang digelar Fakultas Keislaman Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Kamis (8/11/2018).

Seminar Nasional dan Call for Paper bertajuk 'Modernisasi Pengembangan Pariwisata Halal Melalui Pendekatan Multidisipliner' ini juga menghadirkan Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, Dery Rossianto.

“Ada kesamaan karakakteristik masyarakat NTB dan masyarakat Madura. Kalau NTB bisa mengembangkan wisata halal, Madura juga pasti bisa," ucapnya.

TGB menjelaskan, brand wisata halal mampu memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB. Bahkan, setiap tahunnya kunjungan wisatawan selalu mengalami peningkatan.

"Tahun 2015 jumlah wisatawan yang datang ke NTB berjumlah 400 ribu, dan akhir tahun 2017 jumlahnya meningkat sekitar 3.5 juta. Hal itu, tidak lepas dari brand wisata halal," ungkapnya.

Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur Dery Rossianto menambahkan, pengembangan wisata halal di Madura tentunya membutuhkan kesamaan pandangan seluruh stake holder.

“Bupati, DPR dan masyarakat Madura harus satu pemikiran terkait wisata halal itu," paparnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Keislaman UTM Sofiyun Nahidloh mengaku, sudah membuat naskah akademik tentang wisata halal sebagai pedoman penyelenggaraan wisata halal di Madura.

“UTM, khususnya Fakultas Keislaman ingin terus berkontribusi kepada masyarakat Madura," tuturnya.

Sofi mengungkapkan, tahun 2017 sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas di Indonesia. Bali, Aceh, dan NTB merupakan contoh daerah yang terkenal dengan destinasi wisatanya.

"Untuk memikat para wisatawan, memang membutuhkan inovasi dalam industri pariwisata," ucapnya mengenai usulan menjadikan Madura sebagai destinasi wisata halal di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES