Ekonomi

Kementan Pastikan Produksi Jagung Nasional Surplus

Sabtu, 03 November 2018 - 18:02 | 40.07k
Panen raya jagung di lamongan (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Panen raya jagung di lamongan (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro memastikan produksi jagung nasional di tahun 2018 mengalami kelebihan produksi (surplus).

Prakiraan ketersediaan produksi jagung bulan November sebesar 1,51 juta ton dengan luas panen 282.381 hektare, bulan Desember 1,53 juta ton dengan luas panen 285.993 hektare, tersebar di sentra produksi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Gorontolo, Lampung, dan provinsi lainnya.

Kementan-Syukur-Iwantoro.jpgSekjen Kementarian Pertanian (Kementan), Syukur Iwantoro saat Konferensi Pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/11/2018). (Foto: Rahmi/TIMES Indonesia)

"Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Kementan, produksi jagung dalam 5 tahun terakhir meningkat rata-rata 12,49 persen per tahun," kata Syukur saat konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Sabtu (3/11/2018).

"Itu artinya, tahun 2018 produksi jagung diperkirakan mencapai 30 juta ton pipilan kering (PK). Hal ini juga didukung oleh data luas panen per tahun yang rata-rata meningkat 11,06 persen dan produktivitas rata-rata meningkat 1,42 persen," sambungnya.

Kelebihan produksi ini, secara tidak langsung juga telah mematahkan anggapan bahwa pakan ternak yang naik belakangan ini diakibatkan oleh melesetnya data produksi.

"Karena, setelah menghitung perkiraan produksi 2018 dikurangi dengan proyeksi kebutuhan jagung nasional, hasilnya justru menunjukkan adanya kelebihan (surplus)," ucapnya.

Sementara dari sisi kebutuhan, berdasarkan data dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, kebutuhan jagung tahun ini diperkirakan sebesar 15,5 juta ton PK, terdiri dari pakan ternak sebesar 7,76 juta ton PK, peternak mandiri 2,52 juta ton PK, untuk benih 120 ribu ton PK, dan industri pangan 4,76 juta ton PK.

"Artinya Indonesia masih surplus sebesar 12,98 juta ton PK, dan bahkan Indonesia telah ekspor jagung ke Philipina dan Malaysia sebanyak 372.990 ton," imbuhnya.

Syukur menandaskan, secara umum produksi jagung nasional saat ini sangat baik. Di wilayah Indonesia Barat panen terjadi pada Januari hingga Maret, mencakup 37 persen dari produksi nasional. Sedangkan wilayah Indonesia Timur, panen cenderung mulai bulan April hingga bulan Mei.

Sentra produksi jagung tersebar di 10 Provinsi yakni, Jatim, Jateng, Sulsel, Lampung, Sumut, NTB, Jabar, Gorontalo, Sulut, Sumbar dengan total produksinya sudah mencapai 24,24 juta ton PK.

"Artinya 83,8 persen produksi jagung berada di provinsi sentra tersebut berjalan dengan baik," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES