Peristiwa Daerah Dari Desa untuk Indonesia

Desa Bumiaji Terbaik Ketiga Anugerah Wisata Jawa Timur Tahun 2018

Selasa, 23 Oktober 2018 - 22:54 | 207.26k
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko Menerima Penghargaan dari Sekda Provinsi Jatim, Heru Tjahjono. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko Menerima Penghargaan dari Sekda Provinsi Jatim, Heru Tjahjono. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
FOKUS

Dari Desa untuk Indonesia

TIMESINDONESIA, BATUDesa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu meraih terbaik ketiga kategori daya tarik wisata budaya dalam Anugerah Wisata Jawa Timur tahun 2018.

Penghargaan ini diberikan oleh Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono kepada Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko di Hotel Mercure Surabaya, Selasa (23/10/2018) malam.

Dewanti-Rumpoko-2.jpg

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono yang mendampingi Wali Kota Batu mengucapkan syukur atas penghargaan ini.

“Meskipun terbaik ketiga, Alhamdulillah, Desa Bumiaji meraih penghargaan dalam kategori daya tarik wisata budaya,” ujar Imam Suryono.

Imam mengatakan, desa ini memang patut meraih posisi terbaik dengan berbagai potensi yang dimiliki. Mulai budaya tradisional yang kental, hingga ada beberapa destinasi budaya di tempat ini.

Seperti ada beberapa tarian khas Bumiaji hingga rumah budaya yang ada didesa ini. “Semoga penghargaan ini, tidak hanya membuat Desa Bumiaji semakin bersemangat memajukan destinasi wisata di desa mereka, namun juga merangsang desa lain untuk meraih hal yang sama. Kita akan lakukan pendampingan,” ujar Imam sesaat setelah menerima penghargaan.

Dewanti-Rumpoko-3.jpg

Desa Bumiaji memang memiliki budaya yang kental disamping masyarakatnya sudah sangat sadar wisata.

Di desa ini ada makanan khas Ketan Gimbal dan unjukan (minuman) Panunggul. Juga ada beberapa obyek wisata, mulai dari arung jeram, hingga beberapa wisata pertanian, seperti petik apel, jeruk dan jambu.

Di tempat ini ada Kebun Sawung di mana ada pertanian purbakala, sebuah konsep pertanian turun temurun yang mengedepankan ekosistem dan rantai makanan alami.

Dalam pertanian purbakala ini, seorang petani selain menanam padi di sampingnya di dalam galengan (Galian sawah) yang berada di antara tanaman padi, selalu ditanam ketela pohon. Tujuannya adalah untuk mengendalikan serangan hama tikus.

"Ketika tikus akan menyerang padi, mereka pasti akan memilih memakan ketela pohon, hingga tidak memakan padi. Petani dulu itu juga masih memikirkan bahwa tikus itu makhluk hidup juga," ujar Hardi tokoh wisata Desa Bumiaji.

Di tempat ini ada juga Homestay Omah Kuno yang memiliki bangunan yang berarsitektur asli Kota Batu. Memiliki soko guru diruang tengah, memiliki dua kamar, ada pawonan dan penuh dengan barang-barang tempo dulu yang digemari oleh wisatawan mancanegara.

Dengan berbagai potensi ini, tak heran Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu meraih terbaik ketiga kategori daya tarik wisata budaya dalam Anugerah Wisata Jawa Timur tahun 2018. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES