Ekonomi

ABMI Siap Bantu Pemerintah Stabilkan Harga Bawang Merah

Selasa, 23 Oktober 2018 - 20:44 | 31.11k
Ketua ABMI, Juwari. (FOTO: Erlan For Times Indonesia)
Ketua ABMI, Juwari. (FOTO: Erlan For Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAHarga bawang merah di tingkat petani terus turun. Untuk itu sejumlah stakeholder seperti Asosiasi Bawang Merah Indonesia atau ABMI, Bulog dan Kementerian Pertanian bersama-sama mencari solusi untuk mendongkrak harga barang merah di pasaran.

Ketua ABMI, Juwari mengatakan, bahwa pihaknya akan selalu mendukung pemerintah untuk menstabilkan harga bawang merah di pasaran. Salah satunya dengan melakukan penanaman periodic di sejumlah daerah sentra penghasil bawang.

“Misalnya di Brebes para petani memulai menanamnya pada bulan Januari, lalu di Solok mulai menanamnya pada bulan April, dan seterusnya. Hal ini maksudnya agar stok bawaang merah terjamin dan harga bawang merah juga stabil,” kata Juwari saat diskusi ‘Solusi Pemerintah Dalam Mengatasi Anjloknya Harga Bawang’, yang digelar Jalan Media Communication (JMC), di Hotel Grand Dian, Brebes, Selasa (23/10/2018).

Langkah Kementerian Pertanian gang menghentikan keran impor bawang merah sejak tahun 2015 lalu, kata Juwari merupakan langkah yang bagus untuk melindungi petani bawang.

“Pemerintah sudah menghentikan impor bawang merah 2015. Sehingga kita bisa melakukan ekport keluar negeri. Namun sayangnya angka ekport bawang merah keluar masih kecil, yakni hanya 1 persen. Kami berharap angka eksport bawang merah bisa ditingkatkan lagi,” kata Juwari.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Jawa Tengah, M. Sugit Tedjo Mulyono mengatakan, Bulog merupkan operator atau kepanjangan tangan dari pemerintah. Pihaknya adalah jembatan antara pemerintah dengan produsen, petani hingga pedagang. 

“Bulog bekerja atas perintah dari pemerintah untuk melakukan upaya stabilisasi harga dalam harga ini harga bawang merah. Dalam menstabilkan harga, semua pihak harus terlibat, mulai dari produsen, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan para produsen,” jelas Sugit.

Sugit menegaskan, berdasarkan Perpres No 48 Tahun 2018, pihaknya hanya mengelola 3 bahan komoditas yakni jagung, beras dan kedelai. Pemerintah menugaskan Perum BULOG untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga untuk jenis pangan pokok beras, jagung dan kedelai,” kata Sugit.

Senada dengan Sigit, Direktur Pengelolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Yasid Taufik, Ir. Yasid Taufik, MM mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 10 langkah dalam menstabilkan harga bawang merah.

Pertama, menyeimbangkan pasokan dengan ekstensifikasi kawasan di luar jawa. Kedua, mengintensifkan teknologi pada sentra di Jawa. 

Ketiga, peningkatan kapasitas petani di Luar Jawa. Keempat, penggunaan benih biji untuk bawang merah (TSS) sehingga efisien biaya 65 persen.

"Kelima, penajaman manajemen dengan petani champion. Keenam, mengatur Pola Tanam antar waktu dan antar wilayah. Ketujuh, pembentukan pasar lelang hortikultura untuk menjaga stabilitas harga dan transparansi di farmgate, one region one price, cash and carry serta memotong rantai pasok," katanya.

Kedelapan, Hilirisasi produk menjadi olahan rumah tangga dan bermitra industri agar turut menyerap. Kesembilan, teknologi penyimpangan  sehingga lebih awet dan tahan lama. Kesepuluh, perluasan ekspor bawang merah minimal naik dua kali lipat dibanding tahun lalu.

Sementara itu, anggota DPRD kabupaten Brebes Joni Waluyo mendukung penuh upaya pemerintah pusat dalam menstabilisasi harga bawang.

Namun demikian ia juga berharap agar produktivitas bawang di Brebes dapat diserap oleh Bulog.  

"Bahkan kami berharap agar bawang merah di Brebes dapat memenuhi standarisasi ekspor.  Sehingga masyarakat petani bawang bukan hanya mengeluhkan kerugian terus," ucap politisi PAN ini. 

Joni mengatakan, persoalan adanya isu impor bawang yang sempat mencuat di publik, ia meminta agar pemerintah perketat pengawasan.

Karena keberadaan bawang merah impor bukan hanya akan membunuh petani lokal, namun juga bakal merusak harga di pasaran dan menghancurkan mental petani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES