Peristiwa Daerah

Cok Ace Tak Ingin Bali Dijual Murah

Selasa, 23 Oktober 2018 - 20:02 | 19.29k
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BALI – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan saat ini kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata di dominasi oleh wisatawan dari Tiongkok, namun sangat berbanding terbalik dengan jumlah pengeluaran wisatawan Tiongkok yang masih lebih rendah dibanding wisatawan negara-negara lain.

Cok Ace juga bereaksi atas beredarnya isu "pariwisata Bali dijual murah di Tiongkok" sehingga hal ini membuat citra pariwisata Bali menjadi "murahan".

Focus-Group-Discussion-bali-3.jpg

"Beberapa hari lalu, saya sudah turun langsung untuk pengecekan ke lapangan mendatangi beberapa toko. Dari hasil pengecekan tersebut ada yang mencurigakan, di mana ada pekerja asing, produk yang dijual juga tidak mencerminkan Bali bahkan kebanyakan yang dijual merupakan barang impor. Kita semua harus bertanggungjawab, kita tidak ingin Bali dijual murah, semua pihak harus bersinergi bergandengan tangan," ujarnya saat menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) bersama Industri Pariwisata Badung dengan tema "Road to Quality Tourism" di Hotel Trans, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Selasa (23/10/2018).

Wagub Cok Ace, juga menambahkan wisatawan Tiongkok dipaksa untuk belanja di sejumlah toko yang diduga mempekerjakan tenaga kerja asing asal Tiongkok tanpa ijin, hal ini tentu saja merugikan pariwisata Bali.

"Sistem pembayaran dicurigai memakai sistem perbankan dari Tiongkok dan tidak ada sepeser pun yang didapat oleh Bali. Sehingga, hal itu semakin merugikan bisnis pariwisata, karena Bali hanya mendapatkan sampahnya saja. Kita harus selektif mendatangkan wisatawan ke Bali. Karena dengan kejadian ini sangat merugikan citra pariwisata Bali, apalagi wisatawan asal Tiongkok mendominasi angka kunjungan wisatawan ke Bali," ungkapnya.

Focus-Group-Discussion-bali-2.jpg

Untuk itu, Cok Ace mengajak semua pemangku kebijakan bersinergi menyelesaikan permasalahan ini agar tidak sampai terulang kembali. Saat ini baik pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten sudah mengambil tindakan dengan melakukan pemeriksaan langsung ke toko-toko yang dicurigai melakukan tindakan curang. Apabila ketahuan melakukan tindakan kecurangan maka akan langsung ditindak tegas baik pencabutan ijin maupun penutupan usahanya.

Sebelumnya pada Kamis (18/10/2018) lalu, Wagub Cok Ace mendatangi beberapa toko Tiongkok di Bali (Denpasar, Badung) yang menjual kasur, latex, sutra dan juga perhiasan terkait pemberitaan tentang Bali dijual murah di Tiongkok.

Dengan menggandeng pelaku pariwisata seperti Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Cok Ace menemukan beberapa hal. Seperti dalam toko-toko Tiongkok tersebut tidak ada yang menjual produk khas Bali, serta ditemukan beberapa pekerja asing. Ia pun berjanji akan mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES