Politik Prabowo-Sandi

Ketua Umum Timses Prabowo-Sandi: Bangsa Indonesia sedang Hadapi VOCnisasi Jilid 2

Selasa, 23 Oktober 2018 - 15:36 | 119.42k
Begitu tiba di lokasi acara silarurahmi purnawirawan dan warakawuri di Lawang,  Djoko Santoso disambut antusias oleh ribuan orang. (FOTO: Widodo irianto/TIMES Indonesia)
Begitu tiba di lokasi acara silarurahmi purnawirawan dan warakawuri di Lawang, Djoko Santoso disambut antusias oleh ribuan orang. (FOTO: Widodo irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGKetua Tim Sukses Pusat, pemenangan pasangan Capres dan Cawapres duet Prabowo-Sandi, Jendral TNI (purn) Djoko Santoso, Selasa (23/10/2018) berbicara bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi VOCnisasi jilid dua. 

Hal itu disampaikan saat bersilaturahmi dengan sedikitnya 2500 purnawirawan TNI-Polri dan warakawuri di Gedung Griya Bina, Lawang, Kabupaten Malang, Selasa (23/10/2018) siang.

Djoko-Santoso-2.jpg

Djoko disambut dengan antusias para purnawirawan tatkala tiba di Lawang dari Pandaan mengendari alphard putihnya. 

Sejumlah jendral dan perwira purnawirawan ikut hadir dalam forum itu. Diantaranya Mayjen TNI (purn) Yudi Magio Yusuf, Mayjen TNI (purn) Glenny Kairupan hadir juga mantan Danyon, Kol (purn) Sonny Sunarjanto. 

Ribuan purnawirawan itu sejak pagi bersemangat menunggu kedatangan Djoko. Senyampang Djoko belum datang, mereka memanfaatkannya untuk reuni. Mereka datang mulai ada yang mengendarai sepeda pancal sampai menyewa bis dengan biaya sendiri. 

Baju yang mereka kenakan juga bebas, tidak ada identitas khusus layaknya seorang pensiunan TNI seperti batik atau lainnya. Namun mereka datang dengan bangga, meski keriput kulit wajahnya tak bisa disembunyikan.

Ketua Panitia, Kol (purn) Darusallam mengatakan silaturahmi dan deklarasi para purnawirawan itu dilakukan atas dasar kesadaran, keinginan bersama para purnawirawan. 

"Tidak ada unsur paksaan. Mereka datang kesini ada yang mbontot (membawa makanan sendiri dari rumah). Itu semua dilakukan dari rasa keprihatinan yang sangat mendalam terhadap situasi dan kondisi kehidupan kebangsaan saat ini, " tandas Darusallam. 

Kita semua ini, kata Darusallam, sudah tua-tua dan pasti tahu kemana arah politik kebangsaan saat ini. "Sebagai orang tua yang sudah kenyang makan asam-garam kehidupan, kemana arah kapal kebangsaan ini akan dibawa, akan berlabuh," tuturnya. 

Karena itu sebelum semua itu terjadi, kami purnawirawan beserta keluarga besar ingin berbuat sesuatu demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia ke depan.

"Yaitu dengan melalui deklarasi ini yang kami lakukan secara terbuka. Dengan hati tulus, murni dan ikhlas. Karena kami sekasur, sedapur, sesumur, sedulur dan sebagainya, itu masih sangat relevan diterapkan sampai sekarang," tambahnya.

Sementara Ketua Pemenangan Prabowo-Sandi di Jawa Timur, Mayjen TNI (purn) Dr Suwarno menambahkan bahwa kita sekarang ini dihadapkan pada perkembangan tehnologi, tapi kalau tidak dilatarbelakangi karakter dan kejujuran maka akan menimbulkan suatu kegaduhan di dalam kehidupan bermasyarakat. 

"Jadi dasarnya adalah kejujuran. Kita sekarang sedang menghadapi penyembunyian kebenaran. Saya tidak mengatakan kebohongan. Tapi menyembunyikan kebenaran,"tegasnya.

Djoko-Santoso-3.jpg

Suwarno yang jebolan Doktor di Universitas Brawijaya Malang ini juga terus bersemangat memberi wawasan kepada ribuan purnawirawan yang hadir dalam forum Silaturahmi Purnawirawan dan Warakawuri se Malang Raya bersama mantan Panglima TNI Jendral (purn TNI Djoko Santoso dan dan mantan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen (purn) TNI Dr Suwarno itu.

Djoko sendiri menyatakan ucapan terimakasihnya atas keihklasan para purnawirawan dalam mendukung pemenagan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi. "Ini luar biasa," ujarnya. 

Djoko mengatakan mengapa bangsa kita sekarang ini mengalami seperti yang diungkapkan Darusallam dan Suwarno? Semua itu karena salah urus. "Mulai dari pemimpin bangsa sampai masyarakat di bawah," tandasnya. 

Djoko menyebutkan saat ini bangsa Indonesia terancam VOCnisasi. "Saya yakin bapak ibu sekalian tidak berkehendak seperti itu. Saya yakin bapak ibu pasti akan menolak.

Di Jakarta, ada puing-puing bekas kolam renang, catnya sudah mulai mengelupas. Disitu tertulis "pribumi dan anjing dilarang masuk". Itulah nasib bangsa yang kalah, "katanya. 

Karena itu, kata Djoko, kita tidak mau kalah lagi. "Kasihan anak cucu kita nanti," tambahnya.

Ada beberapa point penting yang disampaikan Djoko siang itu yang bisa ditambah, dikurang atau didebat, antara lain 

- Membangun pemahaman dan kesadaran. 
- Konsolidasi Nasional
- Kapitalis sudah ada di dapur kita
- Tingkatkan kewaspadaan 

Dengan kehadiran ribuan purnawirawan dan warakawuri ini, kata Ketua Tim Sukses Pusat Pemenangan Capres dan Cawapres duet Prabowo-Sandi, Jendral (purn) Djoko Santoso, semoga menjadi tanda atau pintu masuk adanya kesadaran dan kewaspadaan agar bangsa Indonesia tidak lagi terjajah dengan sistem VOCnisasi(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES