Ekonomi

JK Serukan Pengusaha Muslim di Dunia Tingkatkan Solidaritas dan Kerjasama

Selasa, 23 Oktober 2018 - 12:36 | 18.01k
Sidang tahunan ke-60 Islamic Chamber of Commerce Industry and Agriculture (ICCIA) di Hotel Ritz Carlton (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Sidang tahunan ke-60 Islamic Chamber of Commerce Industry and Agriculture (ICCIA) di Hotel Ritz Carlton (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), meminta para pengusaha Muslim diseluruh dunia untuk meningkatkan solidaritas dan kerjasama antara negara Islam guna menghadapi perang dagang.

Menurutnya, membangun solidaritas dan kerjasama merupakan hal yang sangat penting, apalagi sekarang, dunia sedang mengalami masalah ekonomi perdagangan, pertanian dan perubahan iklim.

"Negara-negara islam juga alami masalah internal eksternal. Maka itu perlu, para pengusaha untuk tetap bersatu memajukan bangsa dan dunia islam," katanya dalam acara sidang tahunan ke-60 Islamic Chamber of Commerce Industry and Agriculture (ICCIA) di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta, Selasa (23/10/2018).

JK menjelaskan, dalam dunia perdagangan, aspek agama memang tak memiliki faktor dominan untuk menjadi penguasa di pasar. Sebab, pembeli lebih mencari barang yang dijual dengan harga yang murah. "Lebih murah, lebih cepat itu faktor yang penting," katanya.

Lantaran negara - negara islam di dunia memiliki kekayaan sumber daya alam dan tingkat kemajuan teknologinya berbeda beda, maka diperlukan kerjasama yang kuat.

"Ada yang punya kemampuan industri, sumber daya alam, jadi butuh ada bantuan kerja sama yang baik," katanya.

"Ke depan tentu dipengaruhi teknonologi, otomatis, kelompok yang punya inovasi itu maju. Jadi kita harus punya inovasi yang baik," katanya.

Dikatakannya, kuat dan majunya suatu negara, agama, golongan sangat bergantung dari perdagangan yang dimilikinya.

"Tentu kita tahu perdagangan yang menopang agama islam. Rasul (Nabi Muhammad) pedagang, istrinya pedagang (Siti Khadijah), Jadi perdagangan terhadap islam sangat penting," katanya.

Pada kesempatan itu, JK juga mengemukakan soal konsep ekonomi Islam yang diterapkan melalui bank syariah di berbagai negara di dunia, bahkan bank syariah menyebar hingga ke negara-negara dengan penduduk mayoritas non muslim. "Bank yang berdasar syaria sudah dimana-mana. Bank Syariah di Indonesia berkembang baik di Indonesia," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES