Peristiwa Daerah

Kemendikbud Gagas Pendirian Museum Pendidikan Nasional

Selasa, 23 Oktober 2018 - 08:12 | 33.97k
Acara diskusi terpumpun di Kemendikbud yang dihadiri para mantan Mendikbud untuk mendirikan Museum Pendidikan Nasional. (FOTO: Istimewa)
Acara diskusi terpumpun di Kemendikbud yang dihadiri para mantan Mendikbud untuk mendirikan Museum Pendidikan Nasional. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANGKementerian Pendidikan dan Kebudayaan berencana mendirikan Museum Pendidikan Nasional yang di dalamnya bisa menyuguhkan alur cerita pendidikan Indonesia sejak zaman pra-sejarah hingga saat ini.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy juga mengundang menteri-menteri pendidikan era sebelumnya di kantor Kemendikbud. Mereka diajak berdiskusi untuk mematangkan gagasannya itu. Pendirian museum oleh Kemendikbud adalah salah satu cara memperkenalkan sejarah, khususnya terkait pendidikan di Indonesia.

Empat orang mantan Menteri Pendidikan hadir dalam diskusi itu. Mereka adalah Wardiman Djojonegoro (1993-1998), Yahya Muhaimin (1999-2001), Abdul Malik Fajar (2001-2004), dan Muhammad Nuh (2009-2014).

Keempat mantan Menteri Pendidikan itu mendukung gagasan Muhadjir Effendy.  Bahkan selain mendukung, mereka juga memberikan usulannya masing-masing agar museum ini nantinya bisa menjadi museum yang tidak hanya memberikan rekreasi, tetapi juga edukasi dan juga inspirasi.

Muhadjir Effendy menginginkan  museum tingkat nasional ini nantinya memiliki koleksi khusus tentang pendidikan. Tidak hanya itu, museum ini nantinya juga bisa menghadirkan alur cerita pendidikan Indonesia sejak zaman pra-sejarah hingga saat ini. Dengan begitu generasi muda pun bisa melihat sejarah pendidikan Indonesia sebagai bagian dari pembelajaran bagi mereka.

“Museum ini diharapkan juga bisa menjadi wahana sumber informasi (sejarah) pendidikan nasional Republik Indonesia, sumber informasi  pendidikan nasional, dan wahana memori kolektif pendidikan yang berkarakter,” katanya.

Wardiman Djojonegoro, yang mendukung gagasan itu mengharap agar pendiriannya cepat, dan segera diputuskan gedung yang mana. Harus nyaman bagi pengunjung, bisa duduk, baca, bisa lihat video, dan dengar musik,” ucapnya

Muhammad Nuh juga menambahkan bahwa ide membangun Museum Pendidikan ini sangat bagus, karena ciri negara maju ada tiga, yakni sungainya bersih, museumnya bagus, dan sekolahnya bagus.

“Alhamdulilah hari ini kita menggagas dan akan merealisasikan pendirian museum pendidikan yang modern. Tidak sekadar tempat koleksi tetapi di desain modern, kombinasi aset-aset masa lalu diterjemahkan ke masa kini, tetapi harus ada unsur masa depannya,” tambahnya.

“Saya berharap Museum Pendidikan ini menjadi pengingat kita akan perjalanan pendidikan di Indonesia, dan pengingat bahwa perjalanan suatu bangsa yang besar tidak luput dari perjalanan sejarah pendidikannya. Akhir kata, saya berharap Museum Pendidikan ini dapat memberikan edukasi, inspirasi, dan juga rekreasi bagi kita semua,” pesan Mendikbud.

Selain menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terdahulu, diskusi  kelompok terpumpun tentang pendirian Museum Pendidikan Nasional tersebut juga menghadirkan pejabat eselon 1 dan 2 Kemendikbud periode sebelumnya, baik saat masih bernama Depdikbud, Depdiknas, Kemendiknas maupun Kemendikbud, serta pejabat eselon 1 dan 2 yang aktif saat ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES