Peristiwa Nasional

Hari Santri Nasional Dinilai Jadi Sumbangsih Jokowi untuk Umat Islam

Senin, 22 Oktober 2018 - 18:24 | 27.73k
Presiden Joko Widodo (FOTO: Istimewa)
Presiden Joko Widodo (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peringatan Hari Santri Nasional 2018 yang jatuh setiap 22 Oktober 2018 merupakan sumbangsih besar Presiden Jokowi. Berangkat dari sejarah resolusi jihad Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari di masa perjuangan Indonesia yang direspons Pemerintah saat ini. 

Ketua Umum Silaturahmi Haji Indonesia untuk Kemenangan Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kholiq, mengatakan bahwa Presiden Jokowi menanggapi apa yang menjadi aspirasi kaum santri, khususnya kalangan Nahdliyin.

"Masyarakat Indonesia tentu paham, siapa yang mencanangkan Hari Santri ini," kata Kholiq yang juga Ketua DPP Perindo kepada wartawan pada Senin (22/10/2018).

Sebab, tanpa adanya resolusi jihad, tidak akan lahir Hari Pahlawan yang selalu diperingati setiap 10 November. Karena itu, Jokowi pun menerbitkan Keputusan Presiden (Kepres) No. 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional per 22 Oktober.

Menurut dia, ini merupakan karya Jokowi, sekaligus sumbangsihnya kepada umat muslim di Indonesia. Namun, salah besar kalau menyebut santri hanya pada golongan Nahdlatul Ulama (NU) saja.

"Santri itu, satu komunitas yang belajar agama secara benar, ada NU dan Muhammadiyah, serta ormas-ormas lain. Mereka juga lembaga-lembaga yang memproduksi santri," tambah dia.

Menurut dia, pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan merupakan seorang santri, yang kemudian menjadi guru agama (kiai). Begitu juga Kiai Hasyim Asy'ari. Keduanya pun merupakan sahabat dekat.

"Santri ini milik Indonesia, karena Jokowi juga Presiden RI bukan cuma untuk satu golongan tertentu," sambung Kholiq.

Ia pun tak merasa keberatak kalau ada pasangan calon lain di pilpres yang berupaya mendekati para santri. Menurutnya, bukanlah suatu masalah karena hari besar nasional ini boleh diikuti oleh komponen manapun.

"Tapi, pilihan para santri tentu sudah jelas ke siapa," singgungnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menyatakan bahwa keberadaan santri memang punya pengaruh terhadap peta politik nasional.

Karena besarnya jumlah mereka, maka menjadi hal yang wajar kalau para kontestan di Pilpres 2019 berebut suara dari kelompok tersebut. Bahkan, dikatakannya dapat sampai meningkatkan elektabilitas.

"Proporsinya sangat besar dan dapat mempengaruhi peta politik, serta mendongkrak elektabilitas" kata dia.

Seperti diketahui, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar apel peringatan Hari Santri Nasional di Jombang, Jawa Timur. Di mana sebelumnya, ia juga melangsungkan napak tilas perjuangan resolusi jihad Kiai Hasyim Asy'ari.

Sementara di lain pihak, calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, hadir dalam peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Tasikmalaya Jawa Barat. Di sana, Kiai Ma'ruf hadir bersama Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj dan beberapa menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES