Peristiwa Daerah

Peringati HSN 2018, ASH: Santri Tidak Boleh Berhenti Mengabdi

Minggu, 21 Oktober 2018 - 22:32 | 38.41k
Amin Said Husni berdialog dengan santri, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018 (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Amin Said Husni berdialog dengan santri, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018 (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dalam rangka memperingati HSN (Hari Santri Nasional) 2018, ASH (Amin Said Husni), ngopi sekaligus ngaji bersama sejumlah santri, Minggu (21/10/2018) malam.

Dalam kesempatan itu, mantan Bupati Bondowoso dua periode tersebut mengatakan, santri harus terus berjihad, sesuai dengan fatwa Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’asri pada 22 Oktober 1945 silam.

“Santri tidak boleh berhenti mengabdi, dan tidak cukup hanya mengabdi secara vertikal, atau melakukan ritual keagamaan saja,” katanya.

ASH-Hari-Santri.jpg

Maka untuk itu, lanjut dia, santri juga harus mengabdi kepada masyarakat, kepada bangsa dan negara.

Pria yang akrab disapa Mas Amin tersebut, dengan tegas mengatakan bahwa semua berkewajiban melakukan pengabdian, sesuai bidangnya masing-masing.

“Misalnya jalurnya di kepemudaan, partai, politik, ekonomi dan bidang-bidang yang lain,” ujarnya, dalam acara yang berlangsung di Rumah Batik Sumbersari, Kecamatan Maesan tersebut.

Sebagai seorang santri, Amin sendiri berkomitmen akan terus melanjutkan pengabdiannya kepada masyarakat luas.

Buktinya, setelah sukses menahkodai Bondowoso selama dua periode, dan berhasil menyelamatkan bumi Ki Ronggo dari status daerah tertinggal, kini ASH mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI Dapil Jatim III (Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi) dari PKB dengan nomor urut 4.

Dengan begitu, dia berharap bisa terus mengabdi untuk masyarakat di daerah yang diwakilinya.

Dalam acara itu, inisiator BRK (Bondowoso Republik Kopi) tersebut juga mengajak para santri yang hadir, untuk ngopi bersama, sambil ngorol santai. 

Karena menurutnya, kopi, ngaji dan santri itu tidak bisa dipisahkan. Apalagi mengingat, santri-santri dulu selalu membawa kopi, untuk mengusir kantuk ketika sedang ngaji.

"Saya dulu ketika ngaji Shahih Bukhori dan Muslim di Tebuireng, selalu bawa kopi, adar tidak ngantuk, karena ngajinya terus-terusan," kenangnya. 

ASH (Amin Said Husni) berharap, dengan adanya peringatan HSN 2018 (Hari Santri Nasional), bangsa tidak lupa bahwa santri mempunyai peran penting dalam perjalanan sejarah negeri ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES