Peristiwa Nasional Donggala dan Palu Bangkit

BNPB: Dampak Bencana di Sulteng Capai Rp13,82 Triliun

Minggu, 21 Oktober 2018 - 18:38 | 24.44k
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho (FOTO: Liputan6.com/Faizal Fanani)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho (FOTO: Liputan6.com/Faizal Fanani)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hasil perhitungan sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak bencana berupa kerugian dan kerusakan di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai lebih Rp13,82 triliun.

Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB melakukan pendataan dan kaji cepat untuk menghitung dampak bencana. 

"Diperkirakan dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana ini akan bertambah, mengingat data yang digunakan adalah data sementara," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Minggu (21/10/2018).

Sutopo menjelaskan, dampak ekonomi sebesar Rp13,82 triliun terdiri atas kerugian mencapai Rp1,99 triliun, dan kerusakan mencapai Rp11,83 triliun. 

Dampak kerugian dan kerusakan ini meliputi 5 (lima) sektor pembangunan, yakni: permukiman mencapai Rp7,95 triliun, infrastruktur Rp701,8 miliar, ekonomi produktif Rp1,66 triliun, sosial Rp3,13 triliun, dan lintas sektor mencapai Rp378 miliar.

Dia mengatakan, dampak kerugian dan kerusakan terbesar di sektor permukiman, karena luas dan masifnya dampak bencana. 

"Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat. Terjangan tsunami dengan ketinggian antara 2,2 hingga 11,3 meter dengan landaan terjauh mencapai hampir 0,5 kilometer telah menghancurkan permukiman di sana," ungkap Sutopo.

Begitu juga, lanjutnya, adanya amblesan dan pengangkatan permukiman di Balaroa. Likuifaksi yang menenggelamkan permukiman di Petobo, Jono Oge dan Sibalaya telah menyebabkan ribuan rumah hilang.
 
Berdasarkan sebaran wilayah, kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp7,63 triliun, Kabupaten Sigi Rp4,29 triliun, Donggala Rp1,61 triliun dan Parigi Moutong mencapai Rp393 miliar.

"Perhitungan kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana belum dilakukan perhitungan," tambahnya. 

Sutopo melanjutkan, untuk membangun kembali daerah terdampak bencana di Sulteng, saat periode rehabilitasi dan rekonstruksi, akan memerlukan anggaran lebih dari Rp10 triliun. 

"Ini bukan tugas yang mudah dan ringan, namun pemerintah dan pemda akan siap membangun kembali nantinya. Tentu membangun yang lebih baik dan aman sesuai prinsip build back better and safer," ucapnya. 

Bencana gempabumi, tsunami dan likuifaksi melanda empat daerah di Sulteng, yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi dan Parigi Moutong.

Dampak bencana hingga Minggu (21/10/2018) pukul 13.00 WIB, tercatat 2.256 orang meninggal dunia. Sebarannya di Palu 1.703 orang, Donggala 171 orang, Sigi 366 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu 1 orang. Semua korban meninggal dunia sudah dimakamkan.

Selain itu, sebanyak 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka-luka, dan 223.751 orang mengungsi di 122 titik.

Banyak bangunan dan infrastruktur yang hancur akibat bencana. Kerusakan meliputi 68.451 unit rumah, 327 unit rumah ibadah, 265 unit sekolah, perkantoran 78 unit, toko 362 unit, jalan 168 titik retak, jembatan 7 unit dan sebagainya.

Data dampak bencana di Sulteng tersebut merupakan data sementara, ada kemungkinan bertambah. BNPB masih terus melakukan pendataan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES