Peristiwa Daerah

Petani di Kediri Produksi Agens Hayati, Obat Alami Pembasmi Hama

Minggu, 21 Oktober 2018 - 18:11 | 205.35k
Para petani tunjukkan produksi obat alami pembasmi hama (FOTO: CAS/TIMES Indonesia)
Para petani tunjukkan produksi obat alami pembasmi hama (FOTO: CAS/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Sejumlah petani di lingkungan Lebak Tumpang, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, yang tergabung dalam Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) Zainkent mencoba memproduksi sebuah obat pembasmi hama atau organisme pengganggu tanaman berbasis mikroba sejenis jamur dan bakteri, yang biasa disebut Agens Hayati.

Ide ini muncul setelah tanaman padi mereka selalu diserang hama wereng, hingga gagal panen, namun penggunaan pestisida sudah kerap kali dilakukan, hama wereng tetap saja ada dan semakin banyak.

Obat alami ini selain membunuh hama, obat tersebut dapat menyuburkan tanah diproduksi petani sebagai pengganti pestisida dan pupuk kimia, yang bisa membunuh berbagai hama seperti wereng coklat, walang sangit, hama pengegrek, kutu kebul, aphis, trips dan hama bles.

Untuk membuat obat alami atau biasa disebut Agens Hayati tersebut, pertama disiapkan kentang dan kedelai kemudian dimasak dan diambil airnya, kemudian dicampur dengan larutan gula pasir. Setelah dingin baru dicampur biang bakteri dan jamur (Isolat), kemudian dilakukan fermentasi selama 6 hari. 

Mohammad Zaini (60) Ketua PPAH Zainkent mengatakan, dengan menggunakan obat agens hayati ini, petani bisa mengendalikan hama hampir 90 persen, dan hasil pertanian meningkat 50 persen dari sebelumnya.

"Produksi obat alami atau Agens Hayati milik PPAH Zainkent ini juga banyak diminati oleh petani di sekitar kota Kediri. Sejak 10 bulan lalu kelompok tani ini sudah memproduksi 700 botol agens hayati," jelasnya. 

Sedangkan obat alami atau Agens Hayati yang diproduksi oleh PPAH Zainkent, ada empat produk yakni, Coryne, Beauveria Bassiana, jamur lecani dan PF, yang bisa membasmi dan mengendalikan hama.

Sementara untuk harga satu botol berisi satu liter Agens Hayati dijual 20 ribu, yang bisa digunakan untuk pembasmi hama pada satu hektare lahan pertanian.  "Selain aman dan ramah lingkungan, Agens Hayati juga lebih murah, dan lebih mudah dibanding pestisida kimia. Cara kerja obat alami atau agens hayati ini bisa mencari hama sasaran setelah disemprotkan ke tanaman, sedang pestisida kimia tidak bisa membunuh hama jika cairan pestisida tidak mengenai hama tersebut," tutup Mohammad Zaini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Kediri

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES