TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Banyaknya anak muda maju di kontes politik pemilu 2019 perlu diapresiasi. Namun diharapkan jangan asal maju tanpa investasi dan target politik yang jelas.
Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif MIDE (Musi Institute for Democracy Electoral) Andika Pranata Jaya, S.Sos, M.Si diacara Ngopi Bung FK, Sabtu sore (20'10/2018) di Dipocafe.
Menurutnya, peluang anak muda di pemilu 2019 sangat terbuka asal bisa menggarap pemilih dengan cerdas.
"Ada sekitar 400 ribuan pemilih Sumsel itu milenial," katanya.
Terkait hal ini, Jialyka Maharani, Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) termuda Sumsel meyakini turunnya anak - anak muda dalam politik saat ini sebuah panggilan hati untuk merespon harapan rakyat.
"Ini era di mana generasi muda harus turun gelangang karena anak muda itu energik, memiliki ide yang fresh, aspiratif serta memiliki kepedulian," ujar alumni Komunikasi Universitas Indonesia ini.
Dijelaskannya, 2 tahun terakhir, ia sudah mulai bergerak baik di bidang organisasi maupun sebagai relawan narkoba.
"Di sisi lain latar belakang keluarga adalah politisi jadi latar belakang keluarga ini juga membangun karakter dalam berpolitik," ujarnya.
Sedangkan Noor Ishmatuddin Caleg muda Gerindra DPRD Banyuasin mengatakan, ia tidak main-main maju politik meski baru berusia 21 tahun.
"KIta saat ini rutin komunikasi dengan masyatakat agar darah muda daerah diberi kesempatan," ujar Noor yang juga menjadi Pengurus HKTI Banyuasin ini.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : Palembang TIMES |