Peristiwa Daerah

Sutiaji Pesankan Pentingnya Pendidikan Akhlak Bagi Anak Usia Dini

Sabtu, 20 Oktober 2018 - 22:31 | 36.34k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat menghadiri HUT ke-22 SD Sabilillah Kota Malang.(FOTO: Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat menghadiri HUT ke-22 SD Sabilillah Kota Malang.(FOTO: Humas Pemkot Malang)

TIMESINDONESIA, MALANGWali Kota Malang, Sutiaji menilai penguatan akhlak dan penanaman akidah pada anak usia dini sangat diperlukan. Oleh karena itu, penguatan dan penanaman akidah harus dilakukan sejak usia dini.

Pesan ini disampaikan Sutiaji, Peringatan HUT ke 22 SD Islam Sabilillah, Kota Malang, Sabtu (20/10/2018). Ia mengatakan jika kedua hal itu sudah ditanamkan pada anak usia sekolah maka, kecerdasan spiritual akan terwujud pada peserta didik di masa mendatang.

"Kita harus kuatkan penanaman akidah dan akhlak pada anak didik, agar mereka tidak saja cerdas secara akademik tapi seiring dengan itu juga cerdas secara spiritual," kata Sutiaji.

SUtiaji-b.jpg

Sutiaji mengatakan bahwa penguatan akhlak dan penanaman akidah itu rencananya akan dilakukan Pemerintah Kota Malang dengan menyusun kurikulum yang baru bagi siswa kelas satu dan kelas dua.

Anak didik di dua jenjang itu tak lagi fokus belajar baca, tulis dan hitung (Calistung), namun juga akan lebih ditanamkan perihal penanaman akhlak hingha penguatan akidah. Materi yang disampaikan diantaranya budaya antre, belajar tidak mengambil hak orang lain dan sejenisnya.

"Ini yang saya kira penting ditanamkan pada anak usia dini," kata Sutiaji.

Lebih lanjut, Sutiaji juga menyampaikan bahwa  berdasarkan hasil penelitian, anak usia sekolah jenjang SD pada kelas satu dan kelas dua, memiliki saraf motorik yang kuat, sehingga dengan begitu pendidikan akhlak dan penguatan akidah diharapkan mampu tertancap sampai kelak mereka dewasa.

"Kalau belajar Calistung dengan metode terbaru itu, bisa dikejar dalam waktu 3 bulan tapi pendidikan akhlak ini membutuhkan bersinergi antara sekolah dan orang tua," urainya.

Permasalahan sosial yang kerap terjadi seperti korupsi, pencurian, dan sebagainya, ditengarai karena minimnya pendidikan akhlak yang dilakukan sejak dini pada anak didik.

"Indonesia ini sudah banyak orang pintar, banyak orang cerdas tapi tidak diiringi akhlak yang kuat sehingga perilaku korup dan sebagainya masih saja dapat kita jumpai," terangnya.

Sutiaji juga mengungkapkan model pembelajaran yang tengah digagas oleh Pemkot ini rencananya akan dipresentasikan dalam waktu dekat kepada pemerintah pusat. Wali Kota Malang berharap model pembelajaran bagi siswa kelas satu dan dua yang lebih menekankan penguatan akhlak dan aqidah bisa menjadi "role model" bagi dunia pendidikan di Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES