Pasca Gempa, Kapal Riset BPPT Meneliti Laut Sulawesi Tengah
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kapal riset BPPT, Baruna Jaya I meneliti Laut Sulawesi Tengah dengan melakukan survei batimetri. Penelitian ini untuk mengetahui topografi dasar laut pasca gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Hammam Riza mengatakan, survei ini juga merupakan rangkaian dari giat bakti sosial oleh Kemenko Kemaritiman dan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB).
Survei batimetri laut dalam dilakukan di Perairan Teluk Palu-Donggala dan sebelah utara teluk. Tujuannya mengetahui konduktivitas, temperatur dan tekanan di dasar laut, sesuai dengan lokasi yang sudah ditentukan.
"Untuk hari ini sedang dilakukan pengambilan data visual dasar laut melalui wahana ROV (remotely operated vehicles) di Perairan Teluk Palu," ujar Hammam, Kamis (18/10/2018), seperti diberitakan antaranews.com.
Dia mengatakan, hasil survei akan disampaikan ke instansi terkait untuk penguatan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi, sekaligus mempersiapkan upaya perbaikan mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana.
Tim BPPT beranggotakan pakar bidang geologi, geodesi, kelautan maupun kebencanaan. Total ada 11 pakar yang merupakan sinergi dari berbagai instansi yakni BPPT, LIPI, Universitas Hassanuddin dan Universitas Tandulako.
Jumlah total personel dalam kapal riset BPPT yang meneliti Laut Sulawesi Tengah dengan survei batimetri sebanyak 55 orang, termasuk anak buah kapal Baruna Jaya I. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |