Peristiwa Daerah

Kampus Unikama Ricuh, Proses Belajar Mengajar Terganggu

Senin, 15 Oktober 2018 - 14:15 | 81.85k
Kondisi kampus Unikama saat kericuhan terjadi, Senin (15/10/2018).(foto: Imadudin M/TIMES Indonesia)
Kondisi kampus Unikama saat kericuhan terjadi, Senin (15/10/2018).(foto: Imadudin M/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kericuhan kembali terjadi di kampus Unikama (Universitas Kanjuruhan Malang), Kota Malang, Jawa Timur, Senin (15/10/2018) siang. Penyebab kericuhan ini diduga terkait dualisme kepengurusan yayasan. 

Kericuhan ini berawal saat kedatangan sekelompok mahasiswa ke kampus  di Jalan S Supriyadi, Sukun, Kota Malang, Senin pagi. Mereka ini diduga merupakan pendukung kubu pengurus baru kampus, Rektor Koento Adji yang berada di Jalan S Supriyadi, Sukun, Kota Malang tersebut.

Massa yang berjumlah belasan orang itu langsung memaksa masuk halaman kampus. Mereka lantas mendorong pintu gerbang kampus hingga roboh. Begitu masuk ke kampus, kelompok itu berupaya menguasai kantor rektorat dan pengurus.

Kedatangan kelompok ini pun mendapat perlawanan dari kubu pengurus lama. Kubu penyerang membawa batu bata dan melemparkannya ke kubu pengurus lama. Hal ini membuat pengurus lama membalas dengan melempar batu yang ada di lokasi selama kurang lebih satu jam.

Pihak Polresta Malang pun dengan cepat mengirimkan satu truk personel untuk meredam kericuhan. Situasi pun berhasil dikendalikan sekitar pukul 10.15 WIB. Namun, terlihat sejumlah mahasiswa dan karyawan yang harus dievakuasi ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Kepala Humas Unikama, Ali Ismail mengatakan bentrokan ini terjadi karena kelompok dari kubu Christea Frisdiantara memaksa masuk kampus dan menguasai gedung rektorat. Kericuhan ini pun berdampak kepada proses belajar mengajar.

"Mereka datang dan memaksa masuk. Kami melawan," katanya.

Ismail mengatakan ada sekitar 40 an orang pendukung Pjs Rektor Koento Adji dan Christea masuk ke dalam kantor rektorat. Mereka sudah masuk ke dalam kantor rektor sejak pagi tadi pukul 06.30 WIB. 

Ia mengatakan tiga puluh menit kemudian, kubu Rektor Unikama Pieter Sahertian datang ke kampus. Pertemuan kedua kubu ini memantik emosi masa sehingga terjadi saling baku hantam dan kericuhan.

Saat ini sudah ada garis polisi di kantor rektorat. Pihak kepolisian juga sudah mengamankan pihak dengan truk polisi keluar universitas. Saat ini, kondisi mulai tenang. Para mahasiswa dan staf universitas terlihat keluar masuk kampus meloncati pagar yang dirobohkan. Polisi masih berjaga-jaga di Unikama.

Sebagai informasi, kericuhan ini bukan pertama kalinya terjadi di kampus Unikama. Pada tanggal 12 Febuari 2018 silam, kericuhan juga terjadi dengan penyebab yang sama.

Konflik internal di Unikama ini tak kunjung usai. Kedua belah pihak yang berseteru mengklaim sebagai pengurus sah dari Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP-PT) PGRI yang menjadi penyelenggara pendidikan di Unikama.

PPLP pimpinan Christea Frisdiantara mengaku sebagai pengurus sah sesuai Surat Keputusan Kemenkum HAM, sementara PPLP pimpinan Soeja'i dikatakan telah habis masa jabatannya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES