Selain Adu Cantik, Fun Cat Show Juga Kampanyekan Anti Kekerasan Terhadap Kucing

TIMESINDONESIA, BATU – Aksi kucing domestik menarik perhatian para pengunjung Jawa Timur Park 2 dan para pecinta kucing yang sengaja datang untuk melihat Fun Cat Show and Pet Exhibition yang diselenggarakan, Sabtu (13/10/2018) di depan Museum Satwa.

Aksi Kucing domestik ini memang tidak kalah dengan aksi Ninja Warrior. Mereka melompati lingkaran, merayap di pipa hingga berlari menghindari tiang.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Jatim Park 2 bekerjasama dengan Eco X dan Perkumpulan Kucing Domestik Indonesia (PKDI) chapter Malang ini, selain menjadi ajang prestasi juga menjadi ajang edukasi dan kampanye perlindungan hewan.

Pasalnya, hingga saat ini masih banyak sekali kucing yang terlantar dan menjadi korban kekerasan manusia.

“Dalam sebulan rata-rata kita menemukan empat kucing yang menjadi korban kekerasan dan penelantaran manusia,” terang Mirta Erawati, Koordinator PKDI chapter Malang.

Kucing-kucing ini langsung dibawa oleh anggota PKDI ke dokter hewan untuk mendapatkan tindakan medis, baru kemudian dilakukan perawatan oleh anggota PKDI.

Fun Cat Show and Pet Exhibition ini selain dilakukan sebagai bentuk silaturahmi antar pecinta kucing, juga bertujuan untuk mengedukasi anggota dan masyarakat umum atas pentingnya menjaga kucing.

“Bahwa kucing-kucing ini punya hak yang sama dengan mahluk hidup yang lain, jangan disakiti dan ditelantarkan,” ujar Mirta.

Hal senada juga dikemukakan oleh Humas PKDI Chapter Malang, Fitri Indra Nilasari. Sering kali anggota menemukan ada kucing yang mengalami penyiksaan.

Sebenarnya sudah ada payung hukum yang melindungi satwa ini. Namun seringkali banyak yang menganggap sepele perlindungan terhadap kucing ini.

“Banyak yang memandang sepele, padahal mereka (kucing) punya hak yang sama dengan kita, lewat kegiatan ini, kita sekalian mengkampanye anti kekerasan terhadap kucing,” ujar Fitri.

Dalam Fun Cat Show and Pet Exhibition selain dilakukan edukasi ada berbagai lomba, seperti lomba makan, lomba ketangkasan dan lomba perawatan kucing.

“Biasanya kan yang dinilai kecantikan kucing, kalau kita tidak, yang dinilai adalah transformasinya. Dilihat dari pertama kali ditemukan, terus dirawat dan dinilai hingga kondisi terkini,” ujar Fitri.

Sebenarnya yang dinilai Fun Cat Show and Pet Exhibition bukan hanya kondisi kucing saat itu, namun juga respon dari pemilik kucing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement