Golkar Bantah Pembatalan Kenaikan BBM Memiliki Motif Politik
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Politikus Partai Golkar Misbakhun membantah keputusan penundaan kenaikan harga BBM memiliki motif politik. Menurutnya, penundaan ini karena pertimbangan mengutamakan kepentingan rakyat kecil.
Memang saat ini nilai tukar mata uang dollar menguat terhadap rupiah. Harga minyak dunia juga mengalami kenaikan. Namun sejauh ini pemerintah masih bisa mengatur risiko fiskal akibat dua faktor tersebut. Sehingga tidak perlu ada kenaikan harga BBM Premium.
"Menjadi sebuah kenaifan kalau dikatakan bahwa penundaan kenaikan BBM dikaitkan dengan kontestasi Pilpres," kata Misbakhun, Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Apalagi, lanjut dia, semua lembaga survei mencatat elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden terus naik. Sehingga Tim Kampanye Nasional duet Jokowi-KH Ma'ruf Amkn merasa tak perlu khawatir.
Kendati demikian, tudingan bahwa penundaan kenaikan harga BBM memiliki motif politik akan disikapi secara hati-hati, karena khawatir digoreng kubu rival.
Lantas, Misbakhun menilai, Tim Kampanye Prabowo-Sansiaga Uno miskin konsep serta dangkal dalam membangun narasi program.
"Akibatnya semua dijadikan bahan kritik dan polemik di ruang publik karena kehilangan narasi besar membangun negara," tandas Misbakhun.
Sebelumnya, cawapres kubu rival, Sandiaga Uno menyindir Presiden Jokowi yang membatalkan kenaikan harga jual BBM. Mantan Wagub DKI Jakarta ini mengingatkan agar kebijakan tersebut tidak memiliki motif Politik 2019. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Jakarta |