Akhirnya Air Mata Tumpah di Pendopo Agung Kabupaten Malang
TIMESINDONESIA, MALANG – Akhirnya air mata itu pun tumpah di Pendopo Agung Kabupaten Malang untuk Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna disela acara pisah sambut Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang dari Nasril SH MH kepada Abdul Qohar AF SH MH, Kamis (11/10/2018) malam.
Ya, Rendra Kresna yang juga ikut hadir dalam acara itu juga sempat memberikan sambutan dengan nada datar. Ia saat ini menghadapi sebuah ujian, karena KPK RI menyatakan ia menjadi tersangka dalam dua kasus, yakni menerima gratifikasi dan suap.
Seolah malam itu malam terakhir bagi para pegawai negeri sipil di situ, tak terkecuali bagi staf humas dan protokol. Apalagi sangkaannya pun juga sudah dibeberkan oleh Wakil Ketua KPK RI, Saut Situmorang lewat konferensi pers di Gedung Merah Putih Jakarta, Kamis (11/10/2018) sore.
Suasana itulah yang disadari atau tidak tampaknya telah membuat syok seluruh pegawai. Apalagi dalam aksi penggeledahannya, KPK RI "menyentuh" hampir semua dinas yang ada di Kabupaten Malang.
Jadi malam acara pisah sambut di Pendopo Agung itu menjadi ruang kesedihan. Malam itu, Rendra duduk didampingi Ketua DPRD Kabupaten Malang, Drs Hari Sasongko, Dandim 0818 Kabupaten Malang, Letkol (Inf) Ferry Muzzawad, Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung. Tetapi raut wajah mereka menyiratkan kesedihan. Sesekali Rendra tampak berbisik dengan Kapolres dan Dandim.
Begitu usai acara pisah sambut, Rendra beranjak menuju peringgitan. Saat itulah ia kemudian "diserbu" wartawan. Sempat melayani wawancara. Usai melayani wartawan, ia "diserbu" staf protokolnya.
Di sinilah air mata itu kemudian tumpah.
Sekitar empat sampai lima staf protokol Kabupaten Malang yang selama ini mengatur segala bentuk agenda Bupati Malang ini tak mampu membendung air matanya.
Satu persatu mereka bersalaman, mencium tangan Rendra, kemudian minta foto bersama yang hampir-hampir tak pernah dilakukan sebagai sebuah tradisi. Sekali lagi, seolah malam itu "malam terakhir" bagi mereka bertemu Rendra.
Acara pisah sambut kepala kejaksaan, malam itu hanyalah sebuah media untuk mengantar mereka yang hadir di sana sebagai sebuah media kesedihan. Meski dikemas ada hiburan electone sekalipun, toh tetap tak memberi ruang kegembiraan di situ.
Suasana Pendopo Agung malam itu berubah menjadi syahdu. Tidak ada sorot mata berbinar dan bibir yang penuh senyum. Semuanya saja, baik staf kejaksaan maupun para kepala OPD yang hadir malam itu tidak ada semangatnya.
Mereka terdiam. Menunduk dan bahkan tidak menyentuh menu makanan yang disiapkan oleh panitia. Air mata yang tumpah di Pendopo Agung Kabupaten Malang malam itulah yang ikut mengiringi acara pisah sambut Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Malang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Malang |