Glutera News

Obesitas Jadi Penyebab Utama Kanker pada Wanita?

Jumat, 28 September 2018 - 10:25 | 41.95k
Image: Glutera
Image: Glutera

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kelebihan berat badan atau obesitas sering menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan. Bahkan, obesitas bakal menjadi penyebab utama penyakit kanker pada wanita. Penelitian terbaru di Inggris mengungkapkan, obesitas mengambil alih posisi rokok yang selama ini menjadi penyebab penyakit kanker paling banyak untuk wanita.

Studi dari Cancer Research UK ini memperkirakan sebanyak 23 ribu warga Inggris akan menderita kanker terkait obesitas pada 2035. Jumlah ini lebih banyak 2 ribu dibanding kanker yang disebabkan oleh rokok. Pada 2043, obesitas akan menjadi penyebab utama kanker pada wanita jika tren ini terus berlanjut.

Berdasarkan British Journal of Cancer, merokok saat ini terkait dengan 12,4 persen kanker pada wanita di Inggris. Sedangkan 7,5 persen kanker terjadi akibat obesitas. Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan pada pria. Pasalnya, jumlah pria perokok lebih banyak dari wanita perokok di Inggris.

Pada pria, sebanyak 17,7 persen kanker disebabkan oleh merokok dan sekitar 5,2 persen terkait kelebihan berat badan. Namun, melihat tren jumlah perokok yang menurun di Inggris, angka ini dapat berubah seperti yang terjadi pada wanita. Perkiraan ini didapat setelah Cancer Research UK menganalisa data kanker antara 1979 hingga 2014.

"Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar saat ini, dan ini akan semakin buruk jika tidak ditangani," kata ahli pencegahan dari Cancer Research UK Linda Bauld, seperti diberitakan CNN.

Saat ini, lebih dari seperempat populasi Inggris mengalami kelebihan berat badan. Jumlah ini paling banyak di antara negara Eropa lainnya

Lantas, bagaimana dengan di Indonesia?Jumlah penduduk dewasa (usia di atas 18 tahun) di Indonesia yang mengalami obesitas mengalami peningkatan. Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian Kesehatan, sekitar 25,8 persen penduduk dewasa tergolong obesitas pada 2017. Jumlah itu melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 10,6 persen. 

Menurut penelitian Cut Novianti Rachmi dan Alison Baur, perempuan yang tinggal di daerah perkotaan memiliki peluang obesitas lebih tinggi sebesar 1,26 kali dibandingkan dengan yang tinggal di pedesaan.

Ini sejalan dengan hasil survei Kemenkes yang menyebutkan sekitar 29,7 persen perempuan tergolong obesitas. Sementara pada laki-laki jumlahnya hanya 11,4 persen. Adapun Jakarta merupakan provinsi yang penduduk dewasanya paling banyak mengalami obesitas, disusul Aceh, Jawa Timur, dan Riau.

Obesitas dinilai telah menjadi salah satu permasalahan kesehatan dunia. Akibat kelebihan berat badan ini menimbulkan sejumlah penyakit kardivaskular, seperti jantung dan darah tinggi. Selain itu, obesitas berkaitan erat dengan penyakit diabetes. Selain masalah kesehatan, jika tidak ditangani dengan tepat, obesitas dapat berdampak terhadap produktivitas masyarakat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES