Peristiwa Daerah

Hebat, Petani di Gresik Berhasil Budidayakan Melon di Lahan Tambak

Rabu, 26 September 2018 - 06:40 | 263.46k
Petani Dusun Jetek, Desa Sumari, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik saat panen melon di lahan tambak (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Petani Dusun Jetek, Desa Sumari, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik saat panen melon di lahan tambak (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Hebat, petani di Dusun Jetek, Desa Sumari, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berhasil membudidayakan melon di lahan tambak saat kemarau tiba.

Tanah pertambakan itu dipilih karena untuk mensiasati kekurangan air saat musim kemarau. Kendati demikian, buah melon yang dihasilkan lebih baik, tak hanya itu pembudidayaan melon dilakukan secara organik. 

Pembudidayaan di lahan pertambakan awalnya hanya uji coba. Sebab, biasanya petani tambak saat musim kemarau tidak mengisi ikan karena kekurangan air. Daripada tak dugunakan, akhirnya petani menanam melon. 

"Hasil uji coba itu membuahkan hasil, melon yang ditanam petani menjadi lebih besar dan manis. Selama tiga tahun uji coba, akhirnya lahan pertambakan di musim kemarau menjadi berkah," kata Syahid, salah satu petani, Rabu (26/9/2018). 

Syahid menjelaskan, budidaya melon di lahan tambak cukup mudah serta tak membutuhkan biaya banyak. Satu batang bibit melon hanya 3 ribu hingga 4 ribu rupiah. Soal perawatan, melon tak membutuhkan banyak air.

Panen-Melon-2.jpg

"Cukup dua kali penyiraman selama satu musim. Cocok dibudidayakan saat musim kemarau tiba. Kalau kebanyakan air malah daunnya akan menguning," ucapnya. 

Syahid membeberkan, ide menanam melon hadir ketika banyak petani tambak yang resah karena menganggur saat musim kemarau. Kemudian, sekelompok komunitas petani muda melakukan uji coba menanam melon dan akhirnya berhasil. 

Keberhasilan itu membuat petani di Dusun Jetek bergairah. Terdapat lahan 10 hektare dimanfaatkan untuk menanam aneka buah-buahan, ada melon, semangka dan lain sebagainya. 

"Kalau hama kita hanya mengusirnya. Namun saat malam hari hama tikus sangat merusak buah jadi saat malam kita manfaatkan burung hantu," ucapnya. 

Saat musim kemarau seperti ini, petani buah melon meraup untung. Dalam satu kilogram melon, petani menjualnya Rp 8 ribu. "Kita jual sendiri saja, kalau ke tengkulak dibeli murah," tambah dia. 

Sementara itu, Kepala Dusun Jetek, Sun'an Efendi merasa bangga atas keberhasilan petani dalam mengembangkan pertanian saat musim kemarau. Dia memaparkan, rata-rata warga di Dusun Jetek bekerja sebagai petani sawah dan tambak. 

Sebelum ada inovasi budidaya melon di lahan tambak, saat musim kemarau, para petani memganggur tak ada aktivitas. "Kini mereka produktif saat kemarau," ucapnya. 

Keberhasilan budidaya melon, Sun'an berharap, Pemkab Gresik bisa membantu mengembangkan budidaya melon di Dusun Jetek. "Kita juga kesulitan di pemasaran, kami harap Pemkab Gresik bisa membantu mencari jalan keluar," harapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES