Olahraga

International Tour De Banyuwangi Ijen Diprediksi Lebih Kompetitf

Rabu, 26 September 2018 - 07:07 | 50.38k
Para pebalap melakukan manuver saling rebut gelar tercepat pada International Tour De Banyuwangi Ijen 2017 lalu (FOTO: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Para pebalap melakukan manuver saling rebut gelar tercepat pada International Tour De Banyuwangi Ijen 2017 lalu (FOTO: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sepanjang empat etape, tim-tim balap sepeda unggulan dari Benua Asia dan Australia bakal bertarung memperebutkan gelar juara di ajang International Tour De Banyuwangi Ijen atau ITdBI 2018.

Tim-tim tersebut akan menurunkan para pembalap terbaiknya dari Asia hingga Eropa. Beberapa bahkan sudah langganan juara sejumlah ajang balap sepeda di Indonesia.

Event Director ITDBI 2018 Jamaluddin Mahmood mengatakan bahwa kualitas ajang balap sepeda tahunan tersebut semakin kompetitif. Sebab, persaingan lebih merata. Potensi juara tidak didominasi tim-tim besar.

“Tahun ini kemampuan peserta yang ikut cukup balance. Meskipun mereka semua punya kelebihannya masing-masing. Ada tim yang unggul di rute flat, juga ada yang sangat jago di jalur tanjakan. Jadi kemenangan di tiap etape tidak akan didominasi oleh satu tim saja,” kata Jamal usai opening ceremony ITDBI kemarin malam, Senin (24/9/2018).

Jamal melanjutkan, tim yang patut diperhitungkan salah satunya St. George Continental dari Australia yang baru saja merebut gelar juara tim di Tour de Siak 2018. Tak hanya itu, pembalap mereka, Matthew Zenovich, juga menjadi juara umum alias general classification di ajang tersebut. Pembalap Selandia Baru 24 tahun itu bakal kembali turun untuk mengulangi hasil impresif tersebut di Banyuwangi.

Selain St. George, kata Jamal, tim Asia juga tak boleh diremehkan. Tim-tim spesialis tanjakan seperti Kinan Cycling Team dari Jepang, Terengganu Cycling Team Malaysia, Team Sapura Malaysia, dan Ningxia Sports Livial dari China bakal saling berhadap-hadapan.

“Tim tim ini harus diwaspadai karena memiliki pebalap yang merupakan raja tanjakan. Terutama yang paling kuat saat ini adalah Tim Kinan Jepang yang menduduki peringkat satu Asia,” kata Jamal.

Kinan Cycling Team sendiri akan menurunkan pebalap andalannya yakni Thomas Lebas (Prancis), Salvador Guardiora (Spanyol), Yudai Arashiro (Jepang), dan Genki Yamamoto sang juara nasional Jepang yang jago di balap sprint.

“Thomas Lebas pernah juara umum Tour de Flores 2017 kemampuannya pada jalur tanjakan sangat perlu diwaspadai. Di ITdBI ini siapa yang paling cepat menaklukkan tanjakkan Ijen biasanya dia yang keluar sebagai juara,” kata Jamal.

Sementara itu tahun ini ITdBI absen dari kepesertaan tim-tim asal Iran. Termasuk tim Iran yang menjadi juara ITdBI tahun lalu yakni Pishgaman Cycling Team. Ini dikarenakan jadwal penyelenggaraan ITdBI bersamaan dengan kejuaran sepeda di Iran.

“Tahun ini, tim asal Iran memang absen sementara di ITdBI karena ada kejuaraan serupa yang bersamaan di negaranya. Namun kami pastikan, hal ini tidak akan mengurangi keseruan ITdBI 2018,” terang Jamal.

Tahun ini, ITdBI diikuti sebanyak 19 tim peserta dari 25 negara. Selain lima tim kuat Asia di atas, ada 14 tim lainnya yang akan berlomba menjadi yang terbaik dalam ITdBI 2018. Ke empat belas tim tersebut adalah Nex CCN Cycling Team dari Laos, FORCA Amskin dari Korea, Global Cycling Team dari Belanda, PCS CCN Cycling team Belanda, Thailand Continental Cycling Team, PGN Road Cycling Team Indonesia, Bike Life Dongnai Vietnam, KFC Cycling Team Indonesia, Advan Customs Cycling Team Indonesia, 7Eleven Philipina, Trengganu Cycling Team Malaysia, Java Partizan Serbia, Team McDonald Downunder Australia, Uijeongbu City Team Korea dan Banyuwangi Road Cycling Club( BRCC) Team Indonesia.

Chairman ITDBI 2018 Guntur Priambodo menambahkan, tahun ini ITdBI digelar dalam empat etape dengan total lintasan sepanjang 599 KM.

“Rute ini akan ditempuh dengan melalui rute datar, rolling (naik turun) serta tanjakan hingga 1.800 m di atas permukaan laut (dpl) dengan katergori Hors Clas (HC) yang ada di lereng Gunung Ijen,” kata Guntur.

Pada etape I, pebalap akan melintasi rute sepanjang 153,1 KM. Start dari depan kantor Pemkab Banyuwangi dengan finish di Rowo Bayu Kecamatan Songgon. Selanjutnya, pada etape 2 dengan jarak tempuh 179,3 KM, race akan dimulai dari Stasiun Kalibaru menuju finish di Kantor Bupati Banyuwangi.

Etape ke 3 akan menempuh 139,4 KM. Dimulai dari ruang terbuka Maron Kecamatan Genteng menuju finish di depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Etape keempat merupakan etape terakhir menempuh jarak 127,2 KM. Start dari Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran, finish di Paltuding Ijen, Kecamatan Licin. 

International Tour De Banyuwangi Ijen atau ITdBI 2018 mulai digelar hari ini, Rabu (26/9/2018) hingga Sabtu (29/9/2018). Balap sepeda bertaraf internasional ini diprediksi lebih meriah dibandingkan tahun kemarin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES