Politik Rumah Wakil Rakyat 2019

Moch Geng Wahyudi Pesan Lestarikan Budaya dan Jaga Persatuan

Selasa, 25 September 2018 - 12:46 | 49.51k
Moch Geng Wahyudi, saat memberikan sambutan dalam acara Bersih Desa di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Senin (24/9/2018) malam. (FOTO: Istimewa)
Moch Geng Wahyudi, saat memberikan sambutan dalam acara Bersih Desa di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Senin (24/9/2018) malam. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Rangkaian acara bersih Desa di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, yang dihadiri Moch Geng Wahyudi, berlangsung meriah dan khidmat. Bersih Desa dinilai salah satu bentuk melestarikan budaya lokal dan menjaga persatuan.

Bersih desa berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Acara diramaikan dengan gelaran seni Ludruk, jalan sehat, pengajian umum, selamatan dan tasyakuran di Makam Punden bedah krawang Desa Pakisaji.

Puncak acara diramaikan dengan Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Anom Sunyoto pada Senin (24/9/2018) malam.

Geng.jpg

Tokoh masyarakat Pakisaji, Moch Geng Wahyudi mengapresiasi kerja keras seluruh komponen yang terlibat pada acara tersebut.

Pria yang akrab disapa Pak Geng itu berhadap momen ini juga dijadikan sarana silaturahmi sekaligus wujud rasa syukur kepada  Allah SWT.

’’Ini sekaligus sebagai ucapan rasa terima kasih dan penghormatan kepada leluhur yg bedah krawang. Beliau kesenangannya wayang atau apa saja, maka itulah yg ditampilkan,’’ ujar Pak Geng ketika memberikan sambutan pada puncak acara.

Pak Geng menyatakan, di era globalisasi kegiatan seperti ini merupakan bentuk bagian dari upaya menjaga tali silaturahmi. Dia berpesan agar semua komponen masyarakat Pakisaji terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

’’Bagi pemuda, ini juga merupakan sarana melestarikan atau istilahnya uri-uri budaya adiluhung warisan nenek moyang yang juga ciri khas budaya Indonesia,’’ kata dia.

Selain Moch Geng Wahyudi, acara tersebut juga dihadiri oleh Widigdo (Caleg DPRD Kabupaten Malang dari Partai Nasdem), Muspika Kecamatan Pakisaji, Kepala Desa Pakisaji, Babinkamtibmas dan tokoh masyarakat.

Geng-Wahyudi.jpg

Kedes Pakisaji mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur kepada leluhur. Harapannya kedepan, warga desa Pakisaji semakin maju, sejahtera, gemah ripah loh jinawibaldatun toyyibatun warobbun ghofur.

Wayang kulit, kata dia, merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa.

’’Lebih dari sekadar pertunjukan, wayang kulit dahulu digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa. Konon, “wayang” berasal dari kata “ma Hyang”, yang berarti menuju spiritualitas sang kuasa,’’ pungkas dia.

Dari itu, Bersih Desa, yang dihibur dengan wayangan, adalah bentuk melestarikan budaya lokal. Hal itu bentuk komitmen dari Moch Geng Wahyudi sebagai warga asli Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES