Pendidikan

Program 3 in 1 di UB, Magister Ilmu Komunikasi Hadirkan Dosen dari Australia

Selasa, 25 September 2018 - 11:29 | 121.18k
Proses perkuliahan Magister Ilmu Komunikasi FISIP UB bersama dosen Australia Deborah Wide. (FOTO: Humas UB)
Proses perkuliahan Magister Ilmu Komunikasi FISIP UB bersama dosen Australia Deborah Wide. (FOTO: Humas UB)

TIMESINDONESIA, MALANG – Program Magister Ilmu Komunikasi Pasca Sarjana FISIP Universitas Brawijaya menggelar kuliah tamu dengan menghadirkan Dosen Ilmu Komunikasi dan Public Relations, University of Newcastle, Australia Dr Deborah Wise, Senin (25/9/2018). 

Bersama dengan dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB Maulina Pia Wulandari PhD, Deborah mengisi perkuliahan Teori Public Relations berjudul “Rights, Duties and Moral Order: The Case for Positioning Theory Underpinning Public Relations”. Materi perkuliahan ini diberikan kepada mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Program Pasca Sarjana FISIP UB peminatan Komunikasi Strategi.

Dalam materinya, Deborah menjelaskan perkembangan teori PR Positioning dalam bidang Public Relatios. Dia juga menjelaskan penerepan teori tersebut ke dalam berbagai studi kasus praktek public relations baik di Indonesia dan Australia. 

"Teori PR Positioning adalah teori baru yang dikembangkan oleh ilmuwan public relations dari Australia bernama Dr Melanie James dari University of Newcastle," katanya.

Ia menjelaskan bahwa dirinya dan Pia merupakan anggota tim ilmuwan yang ikut membantu Dr Melanie James dalam membangun dan melanjutkan untuk mengembangkan teori ini. 

Debby menjelaskan tentang bagaimana praktisi public relations di Australia menghadapi dan menangani isu dan krisis yang menimpa individu atau organisasi. Debby yang juga pernah berkarir sebagai seorang praktisi Public Relations di sebuah organisasi nirlaba di Australia juga membagikan pengalamannya dalam mengatasi isu dan krisis yang pernah terjadi di organisasinya.

Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Maulina Pia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program “3in1” Universitas Brawijaya yang bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan program internasionalisasi di Universitas Brawijaya. 

“Program 3 in 1 adalah program dimana 1 mata kuliah diampu oleh 3 orang yaitu satu orang dosen dari UB, satu dosen dari universitas luar negeri, dan satu orang praktisi," katanya.

Ia mengatakan dosen dari universitas luar negeri akan mengajar selama dua minggu atau kurang lebih 40 jam untuk program S1 dan program Pasca Sarjana. Dalam satu mata kuliah terdapat tiga orang pengajar.

"Program ini tidak hanya berlangsung di FISIP saja tapi juga sedang berlangsung di seluruh fakultas di UB”, kata Pia. 

Pia juga menjelaskan bahwa program ini sangat bagus untuk meningkatkan “international exposure” baik untuk mahasiswa UB maupun staff pengajar UB dengan mengetahui metode pembelajaran berstandar internasional yang diberikan oleh dosen dari univeristas luar negeri apalagi jika universitas dosen luar negeri tersebut memiliki reputasi internasional yang sangat baik. 

“Mahasiswa UB dan teman-teman staf pengajar di UB bisa belajar banyak dari para dosen luar negeri yang didatangkan untuk mengajar di sini," tambahnya.

Pia juga menyebutkan bukan hanya sekedar mengajar saja tetapi dalam perkuliahan Magister Universitas Brawijaya ini juga mentransfer ilmu dan pengetahuan tentang banyak hal seperti metode pembelajaran terkini, masalah publikasi internasional, penelitian yang berkualitas internasional, hingga pengembangan kurikulum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES