Pendidikan

FIP UM Gelar Konferensi International Tingkatkan Mutu Pendidikan

Jumat, 21 September 2018 - 16:28 | 59.04k
Andrian saat memberikan materi kepada para peserta konferensi Internasional pendidikan dasar yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Malang. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Andrian saat memberikan materi kepada para peserta konferensi Internasional pendidikan dasar yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Malang. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Agar sekolah mereka disebut sekolah favorit, banyak sekolah-sekolah membebani muridnya dengan materi pelajaran yang tidak sesuai proporsinya.

Hingga secara tidak sadar anak-anak kehilangan masa bermain, tidak ada waktu istirahat, tidak ada waktu bercengkrama dengan ayah bundanya karena harus dikejar dengan materi pembelajaran yang sebenarnya belum waktunya diberikan.

Hal ini menjadi perbincangan hangat dalam The 1st International Conference On Early Childhood And Primary Education bertemakan “Policies and Strategies to Enhance the Quality of Early Childhood and Primary Education”. Seminar ini digelar oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Malang.

Andrian-3.jpg

Diskusi menjadi menarik karena narasumber yang memberikan materi adalah pakar pendidikan dari Amerika Serikat, Finlandia, Malaysia, Australia dan Indonesia.

Acara ini dibuka oleh Pembantu Rektor I, Prof Dr Budi Eko Soetjipto MEd MSi, hadir pula dalam kegiatan tersebut Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Malang, Prof Dr Bambang Budi Wiyono MPd.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan pemateri Andrian Rodger Ph D dari The Ohio State University, Amerika Serikat; Prof Dr Mariani Binti MD Nor dari University of Malaya, Malaysia; Harri Lappalainen Ph D dari Turku University of Applied Science, Finlandia; Mark Heyward Ph. D program Director for Inovasi (Innovation for Indonesia’s Scholl Children); Hamid Muhammad Ph Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI; dan Katherine Krom dari Principal of Sekolah Nusa Alam.

Andrian-2.jpg

“Kita berharap ada sharing ide bagaimana memgembangkan pendidikan untuk anak usia dini dan SD. Juga sharing kebijakan, apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengembangkan pendidikan pada levelnya,” kata Budi Eko.

Menurutnya, pendidikan di Indonesia sudah berada di jalur yang benar hanya diperlukan peningkatan kualitas pendidikan. “Dimana tempat perbaikannya ? Ya di sekolah,” ujar Budi.

Ia berharap konferensi internasional ini bisa menghasilkan rumusan rekomendasi apa saja yang bisa dilakukan di usia dini dan sekolah dasar.

“Salah satu yang kita inginkan adalah bagaimana konferensi ini bisa menghasilkan 55 publikasi yang terpilih dan bisa dimasukkan dalam penulisan papper di jurnal yang memiliki reputasi internasional,” ujar Budi Eko.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Universitas Malang (UM) dalam setahun menargetkan 500 publikasi di jurnal internasional. Jika satu konferensi ditargetkan minimal 40 papper maka dari 13 konferensi yang dilaksanakan oleh UM bisa memenuhi target yang ada.

Sementara itu Bambang Budi Wiyono mengatakan pihaknya sengaja mendatangkan lima narasumber terpercaya dari lima negara dalam konferensi ini.

“Mereka dari negara-negara yang pendidikan sangat bagus, Filandia, Amerika, Australia, Malaysia dan dari negara kita untuk bisa sharing keilmuan untuk meningkatkan SDM Pendidikan kita. Karena jika ingin pendidikan maju, maka SDM pendidikan harus maju,” ujar Bambang.

Ia berharap dalam konferensi ini tercipta sharing ide dan sharing strategi pembelajaran sehingga tercipta mutu pendidikan usia dini.

Selain itu konferensi ini diharapkan bisa mendorong dosen untuk meningkatkan produktivitas publikasi di tingkat Internasional. Dosen juga bisa meningkatkan hasil risetnya sehingga muncul pola pendidikan yang lebih baik.

Peserta konferensi ini, menurut Bambang dari dua negara, yakni Indonesia dan Malaysia, mereka dari kalangan akademisi juga dari praktisi pendidikan, pemerintahan hingga asosiasi yang konsen di bidang pendidikan.

Konferensi ini merupakan program reguler UM untuk meningkatkan iklim pendidikan. “Penting kita melakukan pengembangan SDM untuk meningkatkan mutu pendidikan, karena masih banyak pendidik yang belum memiliki kualifikasi pendidikan PAUD, TK dan sekolah dasar,” ujarnya.

Selama ini masih banyak lembaga pendidikan yang kurang memperhatikan kualifikasi pendidikan tersebut, padahal PAUD, TK dan SD merupakan pondasi dasar yang berpengaruh pada perkembangan kognitif, bahasa dan perkembangan motorik halus maupun kasar.

Karena itu dalam konferensi ini ada beberapa materi menarik yang disampaikan, seperti Adrian memaparkan bagaimana membuat materi menyenangkan kepada siswa lewat materi The Role of Scaffolding in teaching and learning in primary school.

Ia menggunakan permainan sikap tablow (diam mematung) sebagai metode pembelajaran bahasa. “Dari permainan ini, kita mengajak anak didik untuk belajar bahasa, bagaimana mereka menggambarkan bahasa tubuh pada sikap tangan atau sorot mata,” ujar Adrian.

Sementara Mark Heward menjelaskan bagaimana membuat inovasi untuk sekolah anak, sementata Harri banyak menjelaskan kebijakan, inovasi dan improvisasi di bidang pendidikan di negaranya Filandia.

“Narasumber kita ini tidak hanya pakar di bidangnya, namun juga sudah banyak terlibat memberikan keilmuannya di Indonesia,” ujar Bambang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES