Ekspedisi Gubernur: Di Pemprov Jambi, Plt Gubernur Ungkap Upaya Hilirisasi SDA

TIMESINDONESIA, JAMBI – Tim Ekspedisi Gubernur telah sampai di provinsi ke- 6 yakni Jambi. Plt Gubernur Jambi bersama segenap jajarannya kepada tim ekspedisi mengungkapkan strategi mengelola Sumber Daya Alam (SDA) di Jambi yang begitu melimpah.

Plt Gubernur Jambi Fachrori Umar mengungkapkan bahwa Sumber Daya Alam yang melimpah di Jambi perlu dilakukan hilirisasi untuk meningkatkan nilai jual agar tidak dijual dalam bentuk mentah sehingga tidak memberikan keuntungan yang signifikan kepada masyarakat.

"Kita perlu merancang strategi untuk hilirisasi SDA, agar nilai jualnya lebih tinggi, apalagi saat ini nilai jual karet sedang jatuh sehingga harus diolah kembali ke bentuk lain," jelas Fachrori.

Diantara hilirisasi SDA yang telah dilakukan adalah penjajakan hilirisasi karet dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk bahan baku aspal.a ke

Fachrori menjelaskan karet adalah salah satu SDA utama di Jambi dan mayoritas warga di perkebunan menjadikan karet sebagai sumber penghasilan utama.

"Setiap tahun di Jambi menghasilkan 247.568 ton karet, sehingga ia menjadi sumber penghasilan utama warga di perkebunan," jelas Fachrori.

Diantara kendala yang dihadapi dalam industri pengolahan karet, ungkap Fachrori ialah teknologi budidaya yang masih rendah, kemudian akses infrastruktur yang masih minim sehingga mengakibatkan kurangnya investor terlebih pada industri hilir.

Selain kaya akan karet, Pemprov Jambi juga menyajikan data kekayaan alam Jambi yang lain diantaranya  memiliki perkebunan teh terluas di Asia Tenggara, memiliki kopi kualitas dunia, hingga kayu manis terbaik di dunia.

"Jambi punya kebun teh terluas di Asia Tenggara yakni seluas 3.020 hektar, kemudian Kopi Kerinci juga sudah disertifikasi dan dibawa ke Seattle Amerika Serikat sebagai Arabica terbaik di dunia, dan kita juga punya kayu manis terbaik di dunia," ungkap Agus Rizal, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, kepada Tim Ekspedisi Gubernur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement