Peristiwa Daerah

Wow, Tani Jago Lamongan Masuk TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik

Kamis, 20 September 2018 - 14:48 | 63.21k
Bupati Lamongan Fadeli menerima penghargaan TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik dari MenPAN-RB Syafruddin di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (19/9/2018) malam kemarin. (FOTO: Humas dan Protokoler Pemkab Lamongan for TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan Fadeli menerima penghargaan TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik dari MenPAN-RB Syafruddin di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (19/9/2018) malam kemarin. (FOTO: Humas dan Protokoler Pemkab Lamongan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Inovasi pelayanan publik Pemkab Lamongan melalui Pertanian Jagung Modern atau Tani Jago dinilai layak masuk jajaran elit TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik.

“Sudah menjadi kewajiban kami, pemerintah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang salah satunya melalui pelayanan publik. Inovasi Tani Jago ini sebagai bagian dari upaya tersebut,” ujar Bupati Lamongan Fadeli, Kamis, (20/9/2018).

Atas inovasi tersebut, Bupati Lamongan Fadeli menerima penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara  dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin di Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu malam (19/9/2018) kemarin.

Untuk diketahui, Tani Jago Lamongan sukses menembus TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik usai menyisihkan 1.689 inovasi yang diajukan ke Kementerian PANRB. Fadeli juga melakukan presentasi secara langsung dihadapan tim panel independen yang diisi kalangan profesional.

Inovasi yang masuk jajaran TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik ini diharuskan memiliki standar tinggi, karena mengadopsi standar penilaian United Nations Public Service Awards (UNPSA).

Fadeli berharap, masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, bisa menjadi motivasi bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Lamongan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Fadeli-Penghargaan-2.jpg

 Ia menjelaskan inovasi Tani Jago itu didasari keinginan untuk membangun daulat jagung dari daerah, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara langsung.

Inovasi ini pun butuh perjuangan, karena Pemkab Pemkab harus mengubah mindset petani yang sebelumnya ajeg dengan pertanian konvensional menjadi tantangan tersendiri, sehingga harus diawali dengan memberikan contoh nyata, membuka kawasan percontohan pertanian jagung modern seluas 100 hektar.

Penerapan Tani Jago ini rupanya sukses meningkatkan produktivitas, lebih efisien dan memberikan keuntungan lebih besar, sehingga saat ini semakin banyak petani Lamongan yang mengadopsi Tani Jago di sawahnya.

Hasilnya, produktivitas jagung di tahun 2015 yang semula 5,8 ton per hektar, naik menjadi 8, 3 ton per hektar di 2017. Peningkatan produktivitas ini diikuti melonjaknya produksi dari sebesar 323.550 ton di 2015 menjadi 571.080 ton pada 2017.

Lonjakan produksi ini terutama ditopang tingginya produktivitas kawasan percontohan yang menerapkan Tani Jago. Rata-rata produktivitas di kawasan yang kini mencapai 12 ribu hektare ini mencapai 10,6 ton per hektar.

Berkat Tani Jago ini pula, kesejahteraan petani terangkat. Jika pendapatan petani jagung konvensional hanya Rp 10.225.000 per hektar. dengan Tani Jago bisa menghasilkan Rp 21.492.500 per hektar.

Sementara Nilai Tukar Petani (NTP) yang pada 2014 berada di angka 102, 18, naik menjadi 104, 66 pada akhir 2017. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES