Peristiwa Daerah

Pahlawan Pejuang Kemerdekaan Asli Macari itu Meninggal Dunia

Kamis, 20 September 2018 - 13:22 | 188.71k
Suasana pemakaman Aboe Bakar, pahlawan perang kemerdekaan di TMP Suropati dan H Iskandar Yusuf, rekan seperjuangan Aboe Bakar memberikan penghormatan terakhir. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Suasana pemakaman Aboe Bakar, pahlawan perang kemerdekaan di TMP Suropati dan H Iskandar Yusuf, rekan seperjuangan Aboe Bakar memberikan penghormatan terakhir. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Baru beberapa saat yang lalu Aboe Bakar menceritakan tentang bagaimana kerasnya perjuangan perang kemerdekaan di Kota Batu.

Veteran asal Dusun Macari, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Selasa (19/8/2018) sekitar pukul 19.45 WIB.

Aboe-3.jpg

Pejuang Kemerdekaan tahun 1945 ini meninggal dunia di RS Paru setelah lima hari dalam perawatan setelah jatuh dari kamar mandi saat hendak sholat malam.

Ia meninggal dunia di usia 89 tahun karena dalam dokumen kependudukannya Aboe lahir tanggal 5 Juni tahun 1929, namun Aboe pernah bercerita kepada Times Indonesia, orang tuanya sebenarnya lupa tanggal pasti kelahirannya.

“Dulu tanggal lahir saya ditulis di tiang kayu rumah, tapi rumahnya terbakar saat perang, “ ujar Aboe saat diwawancarai Times Indonesia beberapa waktu lalu.

Penerima tanda jasa Pahlawan dari Presiden Soekarno tertanggal 10 November 1958 dan penerima Satya Lencana Kesetiaan dari Menteri Pertahanan Djuanda tertanggal 5 Oktober 1958 ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Batu Jl Suropati.

Upacara pemakaman pejuang yang dahulu merupakan pasukan Hizbullah yang kemudian ditarik Batalyon Infanteri 514 ini dipimpin seorang oleh Komandan Koramil Batu, Kapten Inf Mikel Jomaki.

Nampak diantara yang hadir dalam upacara pemakaman tersebut Kepala Dinas Sosial, Bambang Kuncoro, Pelda Purn H Iskandar Yasin rekan seperjuangan Aboe dan pengurus LVRI Kota Batu.

“Alhamdulillah keinginan Bapak untuk dimakamkan di sini terkabul, keinginan itu muncul saat ada rekan sesama pejuang 1945 meninggal dunia,” ujar anak Aboe, Saihu Rahman.

Sekedar diketahui, nama Aboe menjadi viral di media massa saat pejuang ini gagal datang memenuhi undangan Upacara HUT RI pada tahun 2017.

Sebagai anggota LVRI saat itu Aboe sudah menerima undangan dari Pemkot Batu untuk menghadiri upacara tersebut, namun secara mendadak undangan tersebut ditarik pengurus LVRI karena Aboe tidak memiliki seragam veteran.

Beberapa waktu lalu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko silaturahmi ke rumah Aboe. Saat itu sudah dalam kondisi sakit.

Aboe-2.jpg

“Saat ini, Ibu Wali Kota Batu sedang berada di Jakarta jadi tidak bisa menghadiri upacara pemakaman, beliau menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Pak Aboe,” ujar Bambang Kuncoro.

H Iskandar Yasin, rekan seperjuangan korban menuturkan bahwa banyak suka dan duka dialaminya dengan almarhum.

“Kita berangkat bersama-sama dari Kampung Macari, ada satu peleton warga atau sekitar 40 orang warga Macari yang jadi pejuang yang bergabung dalam Hizbullah,” ujarnya.

Ia bersama pasukan ini bergerilya berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah yang lain. Dari gunung yang satu ke gunung yang lain.

“Kita pernah terjebak patroli Belanda di Pandaan, karena kita tidak hapal daerahnya. Kita sergap patroli Belanda dari atas, kita sembunyi di bawah alang-alang. Saya pas tiarap di atas sarang semut, hanya bisa diam saja agar selamat. Dalam pertempuran itu, tujuh teman saya meninggal dunia,” ujarnya.

Ia bersama dengan Aboe pernah juga terlibat tembak menembak dengan pasukan Belanda di Pasuruan. “Kita sempat angkat tangan karena ditodong senjata oleh Belanda, tapi saya dan Aboe bisa lolos, beberapa teman saya tertangkap dan ditahan di Lapas Lowokwaru,” kata Iskandar.

BACA JUGA: Roda Tank Belanda di Pondasi Masjid, Sejarah Perang di Dusun Macari

Banyak kejadian maut yang dihadapi Iskandar dan Aboe dan keduanya selamat, hingga kini Kamis (20/9/2018) Iskandar harus mengantarkan jenazah teman karibnya ini ke liang lahat. “Semoga khusnul khotimah,” tutur Iskandar yang masih sangat jelas intonasi suaranya.

Saat Adzan Dhuhur berkumandang, semua prosesi pemakaman Aboe selesai. Selamat jalan Pak Aboe, semangatmu akan terus hidup di generasi muda saat ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES