Glutera News

Timbunan Lemak di Perut, Apa Penyebabnya?

Kamis, 20 September 2018 - 10:44 | 66.74k
(FOTO: Gluteranews)
(FOTO: Gluteranews)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pada dasarnya, lemak perut terbagi menjadi dua, yaitu lemak viseral dan lemak subkutan. Lemak viseral merupakan lemak yang tidak terlihat karena tidak berada di bawah kulit, melainkan di sekitar organ dalam tubuh. Sementara lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit dan dapat terlihat, serta dapat dicubit. Lantas, apa penyebab lemak di perut? Adakah risikonya untuk kesehatan tubuh?

Seringkali orang tidak menyadari bila lemak viseral dapat meningkatkan risiko penyakit. Kelebihan lemak viseral bisa menyebabkan tubuh menjadi tidak peka terhadap insulin dan meningkatkan tekanan darah. Beragam penyakit yang berhubungan erat dengan lemak viseral meliputi diabetes, stroke, serangan jantung, kanker payudara, kanker kolorektal dan penyakit Alzheimer.

Serupa dengan lemak viseral, lemak subkutan juga dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu apabila sudah terlalu banyak tertimbun di tubuh.

Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab meningkatkannya lemak perut.

1. Kalori Berlebihan
Salah satu hal yang dipercaya menjadi penyebab menumpuknya lemak perut adalah kurang seimbangnya antara kalori yang dikonsumsi dan yang digunakan.  Untuk mengatasinya, pastikan kalori yang Anda konsumsi sebanding dengan kalori yang Anda bakar setiap harinya.

2. Menu Makanan Tidak Sehat
Kurang mengonsumsi makanan sehat menjadi salah satu pemicu menumpuknya lemak perut. Agar lemak perut tidak semakin menumpuk, kurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula dan lemak jenuh. Makanan kurang sehat ini mengandung banyak kalori dan jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan lemak lebih mudah menumpuk.

3. Konsumsi Minuman Beralkohol
Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa menyebabkan menumpuknya lemak perut. Penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko obesitas, termasuk penumpukan lemak di perut.

4. Stres
Ketika Anda stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol secara berlebihan untuk membantu mengatasi stres. Produksi hormon kortisol yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, khususnya di area perut.

5. Jarang Berolahraga
Gaya hidup yang tidak sehat dan jarang berolahraga juga memungkinkan diri Anda untuk menimbun lemak di perut lebih banyak. Penelitian membuktikan, wanita yang menonton TV lebih dari tiga jam per hari lebih berisiko terkena obesitas, dibandingkan dengan wanita yang menonton TV kurang dari satu jam per hari.

6. Gangguan Tidur
Menurut penelitian, gangguan tidur seperti kurang tidur dan sleep apnea bisa membuat Anda lebih berisiko untuk mempunyai lemak di perut. Penderita obesitas dengan sleep apnea dikatakan lebih cenderung memiliki lemak perut yang lebih banyak.

7. Pengaruh Usia (Menopause)
Faktor usia juga berpengaruh terhadap timbunan lemak di perut. Seiring bertambahnya usia, massa otot akan mengalami penurunan, hal ini membuat tubuh menjadi lebih sedikit dalam membakar kalori. Selain itu, ketika Anda memasuki masa menopause, hormon estrogen pada wanita juga akan menurun. Penurunan hormon ini membuat distribusi lemak pada tubuh lebih cenderung terjadi di perut.

Selain hal-hal di atas, faktor genetik juga mempengaruhi lemak perut Anda. Beberapa orang memiliki bentuk tubuh seperti buah ‘apel’, di mana tubuh bagian atas lebih besar dan lebar dari pada tubuh bagian bagian bawah. Kondisi ini biasanya bergantung pada gen yang diwariskan oleh keluarga.

Lemak perut tentu tidak bagus jika terlalu berlebih. Lemak bisa merusak penampilan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Jaga kesehatan tubuh dengan menghindari beragam penyebab lemak perut di atas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES