Ekonomi

Bintang Puspayoga Harapkan Pengrajin Tenun dan UKM Gabung Koperasi

Rabu, 19 September 2018 - 22:31 | 26.10k
Anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja). (FOTO: Humas Kemenkop dan UKM For Times Indonesia)
Anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja). (FOTO: Humas Kemenkop dan UKM For Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja), Bintang Puspayoga mengharapkan para pengrajin tenun dan pelaku usaha mikro dan kecil lainnya di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat bergabung dengan koperasi.

Menurut dia, melalui koperasi yang dibentuk nantinya, para pelaku pengrajin tenun dapat dengan mudah mendapatkan bahan baku secara murah. Selain itu, kata dia, Koperasi juga dapat membantu dalam pemasaran produk, termasuk juga dalam penyediaan modal, serta kemudahan lainnya. 

“Oleh karena itu kami mengharapkan koperasi yang akan dibentuk maupun koperasi yang sudah ada dapat menumbuh kembangkan koperasi sesuai dengan kebutuhan dan mengajak para pelaku usaha mikro dan kecil, khususnya para pengrajin dapat menjadi anggota koperasi,” kata Bintang saat membuka acara Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM dengan OASE Kabinet Kerja di Malaka, Nusa Tenggara Timur, Selasa (18/09/2018).

Bintang mengapresiasi keinginan pengrajin maupun pelaku UMKM untuk membentuk wadah koperasi yang memang didasari atas kesamaan kepentingan dalam melakukan usaha dan membangun ekonomi. Namun disadari bahwa koperasi masih terkendala masalah klasik yaitu keterbatasan permodalan.

Oleh karena itu, Kemenkop UKM mengeluarkan kebijakan yang diarahkan untuk meningkatkan produktivitas, kelayakan dan nilai tambah KUMKM sehingga mampu tumbuh ke skala yang lebih besar (naik kelas) dan berdaya saing. “Apabila kinerja koperasi baik dan akuntabel, saya yakin lembaga keuangan akan memberikan pinjaman kepada koperasi, sehingga koperasi dapat menyalurkan kepada UMKM anggotanya,” katanya.

Di samping itu, diakui permasalahan yang dihadapi pelaku usaha mikro dan kecil, khususnya yang bergerak di bidang kerajinan, di antaranya masalah sumber daya manusia, kualitas produk, pemasaran, permodalan, bahan baku, inovasi, termasuk pemanfaatan teknologi, dan lainnya. "Peningkatan kualitas sumber daya manusia pelaku usaha mikro dan kecil termasuk koperasi sangat penting, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap,” tukas Bintang.

Menurut istri Menkop UKM Puspayoga itu, pelaku usaha yang memiliki pengetahuan dan wawasan luas akan membuka diri untuk selalu mencari peluang dan memanfaatkan potensi dalam membangun usaha, yang diikuti dengan keterampilan untuk selalu berinovasi dan kreatif. 

“Sedangkan sikap yang harus dimiliki oleh seorang pelaku usaha adalah sikap untuk bertindak dan mengambil keputusan secara cermat dan tepat. Itu semua dapat diperoleh salah satunya melalui pelatihan untuk memujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” pungkas dia.

Sekedar informasi, turut hadir dalam acara Sinergi Kementerian Koperasi dan UKM dengan OASE Kabinet Kerja di Malaka itu antara lain pengurus OASE Kabinet Kerja, Peggi Enggartiasto, Bupati Kabupaten Malaka, dan Kadis KUKM Provinsi NTT. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES