Menghapus Kekerasan Perempuan dan Anak Dimulai dari Keluarga
TIMESINDONESIA, BERAU – Menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi komitmen dunia, termasuk Indonesia. Mencegah dan menghentikan kekerasan dimulai dari keluarga sebagai lingkungan terkecil.
Menteri PPPA RI (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI), Yohana Yembise mengatakan, kekerasan yang terjadi dalam keluarga (KDRT), memiliki dampak serius. Anak-anak berpotensi besar akan meniru perilaku yang dilakukan atau ditunjukkan oleh orangtuanya.
"Faktanya, banyak pelaku kekerasan berasal dari mereka yang juga memiliki masa lalu pernah mengalami kekerasan,” ujar Menteri Yohana, Rabu (19/9/2018) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
BACA JUGA: Menteri PPPA RI: Tumbuhkan Disiplin Positif Tanpa Kekerasan di Sekolah
Selain KDRT, salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak yang masih banyak terjadi hingga kini adalah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Dia berujar, membentuk perilaku anak itu mulai dari keluarga, sehingga perlu memberi contoh yang baik, tidak dengan kekerasan.
Menteri PPPA RI Yohana Yembise menekankan, memutus mata rantai kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hal yang mudah, memerlukan dukungan seluruh elemen tanpa terkecuali. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Batu |