Usung Tema Gender, Film Marlina Siap Bertarung di Oscar 2019

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Film 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' menuju Oscar 2019. Komite seleksi film Indonesia menilai film yang dibintangi Marsha Timothy itu layak membawa nama Indonesia di ajang perfilman bergengsi tersebut.

Sebelumnya film 'Marlina' bersaing ketat dengan 101 film lokal lainnya. Perdebatan sengit terjadi pada 13 anggota komite film Indonesia saat seleksi berlangsung. Bahkan Mathias Muchus, salah satu anggota komite berkelakar dirinya bisa mendapat banyak musuh karena perdebatan alot yang terjadi kala pemilihan berlangsung.

Seleksi yang diadakan sejak bulan Agustus itu akhirnya memilih film Marlina.

Kenapa Marlina yang dipilih?

"Isu dalam film 'Marlina' cocok karena ngambil tema kemanusiaan dan gender," jelas Reza Rahadian yang juga anggota seleksi film ini.

Kata Reza, 'Marlina' punya kearifan lokal yang tinggi, dari segi setting, tempat, cerita, dan bahasa yang Indonesia banget. 

Sedangkan produser film yang mengisahkan perjuangan hidup seorang janda di Sumba, NTT itu, Fauzan Zidni mengatakan bahwa pergerakan #MeToo di Amerika Serikat juga jadi bahan pertimbangan bagi komite. 

Menurut Fauzan, nilai #MeToo yang masih jadi bagian kemanusiaan dan tren di Amerika Serikat dianggap masih sesuai dengan isu yang dibawa 'Marlina'.

Pergerakan sosial bertagar #MeToo kian ramai di media sosial karena mendorong wanita dari seluruh dunia untuk angkat bicara mengenai pengalaman pelecehan seksual.

Tak hanya itu, pengakuan 'Marlina' di kancah internasional juga dianggap menjadi peluang baik untuk lebih dikenal juri Oscar sehingga memperbesar peluang jadi nominasi.

Selain itu, Ketua Umum Persaturan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang menambahkan alasan film 'Marlina' dipilih. Ia memaparkan film terebut pernah masuk bioskop di Amerika Serikat selama tiga minggu. "Jadi harapannya distribusi dan promosinya akan lebih mudah," ujar Firman seperti dikutip dari CNN.

Untuk proses pengiriman 'Marlina' ke Oscar, ketua Komite Seleksi Film Indonesia, Christine Hakim mengaku pihaknya mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam bentuk dana untuk promosi film tersebut ke enam ribuan juri Oscar.

Dukungan itu diberikan dengan harapan, bisa masuk nominasi untuk kali pertama selama 31 kali mengirim film ke Oscar.

"Target kami cukup sampai dinominasikan. Sebenarnya apa yang kami lakukan lebih untuk memotivasi dan membangkitkan semangat sineas di Indonesia untuk semakin berprestasi di ajang internasional," ujar Maman.

Ketua Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kemendikbud, Maman Wijaya menyebut kualitas Marlina yang sudah diakui di berbagai festival bisa jadi faktor unggul di antara film Asia lainnya. Menurutnya komite film Indonesia sudah tepat mengusung film 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' menuju Oscar 2019. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement