Ekonomi

Harga Pasar Tinggi, Pupuk Kaltim Ekspor Pupuk dan Amoniak

Rabu, 19 September 2018 - 08:23 | 231.90k
Menteri BUMN RI Rini Soemarno bersama Dirut Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, Dirut Pupuk Kaltim Bakir Pasaman dan Deputi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro melaksanakan seremonial pelepasan kapal ekspor di Dermaga 2 Pupuk Kaltim Bontang, (Foto: Humas Pupuk In
Menteri BUMN RI Rini Soemarno bersama Dirut Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat, Dirut Pupuk Kaltim Bakir Pasaman dan Deputi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro melaksanakan seremonial pelepasan kapal ekspor di Dermaga 2 Pupuk Kaltim Bontang, (Foto: Humas Pupuk In

TIMESINDONESIA, BONTANGPupuk Kaltim (PT Pupuk Kaltimantan Timur), yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), kembali melakukan ekspor produk pupuk urea dan amoniak pada Selasa (18/9/2018) siang. 

Untuk pupuk diangkut dengan menggunakan Kapal Phuong Dong yang memuat 21.600 ton pupuk urea dengan tujuan ekspor ke Filipina. Sedangkan Amoniak di ekspor sebanyak 3.500 ton ke Vietnam.

Pupuk-Kaltim-2.jpgTampak Kapal Phuong Dong asal Vietnam sedang loading pupuk curah di Dermaga 2 Pupuk Kaltim Bontang. Kapal ini memuat 21.600 ton pupuk urea dengan tujuan ekspor ke Filipina. (Foto: Humas PKT for TIMES Indonesia)

Kedua kapal ini secara seremonial dilepas oleh Menteri BUMN RI Rini Soemarno didampingi Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat, Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman serta Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro.

"Pelaksanaan Ekspor ini sangat memperhatikan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Ekspor baru bisa dilakukan apabila kebutuhan di dalam negeri, khususnya yang berkaitan dengan pangan dan subsidi, sudah terpenuhi. Stok kita sudah mencapai dua kali lipat dari yang ditargetkan pemerintah. Jadi ekspor ini aman," tutur Aas Sadikin Idat, Direktur Utama Pupuk Indonesia. 

Harga yang diperoleh pun cukup tinggi untuk ekspor kali ini. Untuk urea saja, dihargai hingga USD 290 per ton, yang biasanya rata-rata USD 274 per ton setahun. Sedangan untuk amoniak, dihargai USD 360 per ton, yang biasanya hanya USD 300 per ton setahun.

Sedangkan nilainya, untuk ekspor urea mencapai USD 6,3 juta atau setara dengan Rp.93,80 Miliar (kurs Rp 14.890) dan amonia sebesar USD 1,2 juta atau setara Rp 17,86 Miliar. Jika ditotal, maka ekspor Pupuk Kaltim kali ini mencapai Rp 111 Miliar.

Sejalan dengan Aas, Menteri BUMN RI Rini Soemarno pun memberikan lampu hijau Pupuk Indonesia bersama anak usahanya untuk melakukan ekspor. Rini menilai, Pupuk Indonesia Group telah mencukupi kebutuhan dalam negeri yang dipatok pemerintah, sehingga perlu dilakukan ekspor guna meningkatkan devisa negara.

Pupuk-Kaltim-3.jpgMenteri BUMN RI beserta Dirut Pupuk Indonesia dan Dirut Pupuk Kaltim sedang berada di atas Kapal Phuong Dong, kapal pengangkut urea ekspor ke Filipina. (Foto: Humas PKT for TIMES Indonesia)

"Untuk musim tanam, stok pupuk dalam negeri sudah melebihi seratus persen sehingga kita merasa untuk ekspor ini tidak ada masalah. Kita tetap harus mengutamakan kebutuhan dalam negeri, baik subsidi dan non subsidi. Sisanya kita pasarkan di luar negeri, seperti yang dilakukan hari ini (Selasa.red)," ungkapnya.

Terkait bergejolaknya rupiah terhadap dolar, Rini menampik ekspor ini dilakukan semata hanya karena pelemahan rupiah, melainkan dikarenakan harga pasar di luar negeri saat ini sangat bagus. Menurutnya, dengan harga pasar yang tinggi juga akan berdampak pada peningkatan devisa negara. 

"Contohnya amoniak. Biasanya hanya USD 300 per tonnya, sekarang mencapai USD 362 per ton. Bagus sekali harganya. Begitupun dengan harga urea yang meningkat. Untuk itu, dalam waktu dekat saya akan terus mendorong ekspor demi peningkatkan devisa negara kita. Ekspor ini cukup membantu dan meningkatkan devisa Indonesia," tegas Rini.

Sebagai informasi, hingga akhir tahun 2018, rencananya Pupuk Kaltim sendiri akan menargetkan penambahan ekspor urea sekitar 270.000 ton. Selain mengekspor urea dan amoniak, Pupuk Kaltim juga mengekspor NPK. "Mudah-mudahan Pupuk Indonesia Group kedepan masih bisa memberikan devisa kepada negara, disamping tetap memperhatikan kebutuhan dalam negeri," pungkas Aas, orang nomor satu di holding company itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : Bontang TIMES

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES