Peristiwa Daerah

Generasi Muda Desa dan Pelajar Adu Karya di Lomba Teknologi Tepat Guna Gresik

Selasa, 18 September 2018 - 21:31 | 81.06k
OTIK atau ontel matik karya siswa SMK Muhammadiyah 1 Gresik saat memgikuti Lomba Teknologi Tepat Guna Gresik. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
OTIK atau ontel matik karya siswa SMK Muhammadiyah 1 Gresik saat memgikuti Lomba Teknologi Tepat Guna Gresik. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Belasan karya dari sekelompok pemuda desa dan pelajar di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dipamerkan di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP). Karya tersebut hasil inovasi dalam gelaran Lomba Tepat Guna Gresik (TTG) 2018.

Lomba yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pemkab Gresik itu diikuti oleh ratusan peserta, namun hanya 18 peserta yang melaju ke babak final.

Lomba-Teknologi-Tepat-Guna-2.jpg

Ada beberapa karya di gelaran TTG yang mendapat perhatian pengunjung diantaranya kursi roda listrik tenaga surya karya SMK Negeri Driyorejo. Inovasi itu banyak dicoba oleh pengunjung. 

Kursi roda yang dibelakangnya terdapat solar cell itu dikendalikan oleh sebuah aplikasi di smartphone untuk bisa menggerakkan maju mundur serta berputar.

Karya lain yang juga dicoba pengunjung yaitu OTIK atau ontel matik, karya tersebut berupa modifikasi sepeda dengan menempel mesin rumput kecil.

Lomba-Teknologi-Tepat-Guna-3.jpg

Bahkan sepeda buatan siswa SMK Muhammadiyah Gresik itu sudah di ujicoba dari Kecamatan Bungah sampai WEP Gresik hanya menghabiskan bahan bakar 500 ML. 

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa, Suharsi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya optimalisasi sumber daya alam desa dengan menggali potenai serta apa yang ada di desa. 

Ke depan, dirinya berharap inovasi itu dapat memajukan ekonomi desa dan penguatan kapabilitas masyarakat desa.

“Kegiatan ini sebagai salah satu upaya kami untuk peningkatan partisipasi masyarakat dengan mendorong pembentukan, pengembangan dan penguatan Pos Pelayanan Teknologi yang tersebar di setiap kecamatan,” katanya, Selasa (18/9/2018). 

Dia mengatakan, dari ratusan peserta, hanya 18 peserta terbaik yang mengikuti pameran di WEP. Pada kesempatan itu mereka harus mendemontrasikan dihadapan dewan juri. Mereka juga harus menjawab pertanyaan yang diajukan dewan juri terkait karya mereka tersebut.

"Para juri ini terdiri dari Dinas Pendidikan Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik, Praktisi teknologi tepat guna," tambah dia usai memantau babak final Lomba Tepat Guna Gresik (TGG) yang digagas Pemkab Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES